Indonesia yang imbang 0-0 dengan Palestina dan kalah 0-2 dari Argentina di FIFA Matchday, negara tetangga Malaysia berpesta gol.
Berbeda dengan4-1 atas Solomon Islands dan 10-0 atas Papua Nugini.
Kendati banyak menggelontorkan gol namun fans Harimau Malaya sendiri merasa kesal karena para pemain naturalisasi nya hanya menggerakkan mulut saja saat menyanyikan lagu kebangsaan Malaysia "Negaraku".
Seperti halnya Indonesia, Malaysia juga banyak menaturalisasi para pemain yang merumput di Eropa untuk memperkuat kejayaan Timnasnya.
Kebanyakan mereka yang mendapatkan status Warga Negara Malaysia adalah mereka yang sudah lama berkiprah di kompetisi Liga Negeri Jiran itu.
Di antaranya adalah Paulo Jose, Endrick Dos Santos, dan sebagainya.
Namun ada juga Dion Cools yang berseragam Harimau Malaya ketika sedang membela Club Brugge, Belgia.
Fans Malaysia membandingkan para pemain naturalisasi mereka dengan para pemain naturalisasi Indonesia yang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya mengawali laga FIFA Matchday melawan Argentina.
Memang seperti yang kita lihat sendiri lewat televisi para pemain seperti Marc Klok, Elkan Baggott, Stefano Lilipaly, dan sebagainya mulut mereka "pas" menyanyikan Indonesia Raya.
"Semalam seluruh pemain warisan menyanyikan lagu Indonesia Raya," tulis akun Onefootball.my.
Fans Malaysia itu menyebutkan kata warisan yang maksudnya adalah naturalisasi menyayikan lagu kebangsaan Indonesia Raya mengawali laga antara Indonesia Versus Argentina.
"Bahkan mereka yang debut," kata fans Malaysia lainnya.
Mereka menyebutkan nama para pemain warisan yang debut di Timnas Indonesia itu yang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya seperti Shayne Pattynama dan Rafael Struick dan lain-lain.
Tak menampik fans Malaysia mengatakan ada juga beberapa pemain warisan yang hafal lagu kebangsaan Malaysia Negaraku.
Di dalam negeri ada juga yang menyuarakan serta menghimbau agar local pride artinya menggunakan para pemain lokal untuk Timnas Garuda.
Realistis, Timnas Garuda kurang menorehkan prestasi jika menggunakan secara keseluruhan pemain lokal.
Dengan demikian mereka pun mengerti mengapa PSSI dan pelatih Shin Tae-yong menaturalisasi sejumlah pemain yang merumput di Eropa untuk membela Timnas Indonesia.
Para pemain warisan itu masih diperlukan untuk menularkan keahlian dan atmosfer Eropa ke Timnas Indonesia untuk menghadapi sejumlah ajang krusial.
Di ke depannya Shin Tae-yong akan destinasi dua ajang krusial yaitu Piala Asia 2023 dan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Begitu pun dengan kelompok umur yang dipimpin oleh Indra Sjafri.
Ternyata bukan hanya Indonesia, Malaysia pun banyak menaturalisasi pemainnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI