Siapa olahragawan yang tidak mau main di Olimpiade.
Seperti salah satunya dikatakan oleh ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Entah apa yang terjadi dengan ganda putra peringkat satu dunia ini.
Dalam empat turnamen yang mempertimbangkan poin Olimpiade Fajar/Rian justru meraih hasil yang minim.
Perhitungan race to Olympic ini dimulai pada 1 Mei 2023 dan berakhir pada 28 April 2024.
Ajang pertama yang memperhitungkan poin Olimpiade adalah Sudirman Cup 2023.
Di ajang beregu campuran itu Indonesia hanya mencapai babak perempatfinal.
Sedangkan ajang perorangan pertama yang menghitung poin Olimpiade adalah Malaysia Masters 2023.
Sayangnya di Malaysia Masters dan Singapore Open Fajar/Rian langsung terhenti di babak 32 besar.
Di Thailand Open Fajri absen.
Sedangkan di Indonesia Open 2023 Fajar/Rian terhenti di babak perempatfinal.
Di turnamen berkategori Super BWF 1000 itu Fajar/Rian kalah dari pasangan India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dengan dua gim 13-21 dan 13-21.
Satwiksairaj/Chirag inilah kemudian yang menjadi juara turnamen berhadiah total 1.250 juta USD itu.
Ranking 1 Fajar/Rian belum terkudeta karena mengumpulkan poin yang banyak dengan dua kali menjuarai Super 1000 pada tahun ini yaitu Malaysia Open 2023 dan All England 2023.
Namun itu belum dimulai perhitungan Olimpiade nya.
"Kami sendiri ingin juara di setiap turnamen. Apalagi ini sudah race to Olympic. Kami pasti inginkan yang terbaik. Harus dievaluasi," Rian.
"Semua pemain tentu ingin main di Olimpiade," tambahnya.
Dalam update terbaru ranking race to Olympic Paris 2024 itu, Selasa (20/6/2023) Fajar/Rian berada di posisi ke-9.
Untuk amannya Fajar/Rian yang menjadi salah satu asa publik Indonesia untuk meneruskan tradisi meraih medali emas Olimpiade harus mengumpulkan sebanyak mungkin poin ini.
Regulasi menetapkan untuk nomor ganda minimal harus berada di 8 besar sedangkan untuk nomor tunggal minimal 16 besar.
Dan setiap negara hanya boleh mengirimkan dua wakilnya maksimal di setiap nomor.
Di 8 besar saat ini Indonesia ada Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin satu-satunya nomor ganda putra, yaitu di peringkat kelima dengan 27.409 poin.
Di nomor tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang ada di 8 besar, yaitu di peringkat ke-1 dengan 33.511.
Disusul oleh Li Shi Feng dari Cina di peringkat kedua. Dan Viktor Axelsen di peringkat ke-7 dengan 23.115 poin.
Berbeda dengan Fajar/Rian, Ginting dua kali mencapai final yaitu di Singapore Open 2023 dan Indonesia Open 2023.
Viktor Axelsen dari Denmark yang peringkat 1 BWF berada di peringkat 7 karena baru mengikuti dua ajang yaitu Sudirman Cup 2023 dan Indonesia Open 2023. Lantaran cedera.
Di ganda putri ada Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti satu-satunya pemain Indonesia di 8 besar, yaitu di peringkat ke-6 dengan 28.363 poin.
Di nomor tunggal putri pemain Indonesia Gregoria Mariska Tunjung berada di peringkat ke-9 dengan 21.591 poin.
Di nomor ganda campuran tidak ada pemain Indonesia di 8 besar.
Itulah posisi sementara pemain Indonesia yang berada di 8 besar race to Olympic.
Dalam race ini seorang pemain harus pandai-pandai mengatur turnamen mana saja yang akan diikuti atau mana yang tidak.
Kondisi terus-menerus dapat berisiko capek dan cedera.
Beruntung kalau pemain yang tak pernah capek dan cedera. Mereka dapat mendulang poin yang banyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H