Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry

Move on

Selanjutnya

Tutup

Raket

Indonesia Open 2023: Dibekap Ginting, Vittinghus Tamatkan 20 Episode Istora

15 Juni 2023   11:04 Diperbarui: 15 Juni 2023   11:12 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ginting dan Vittinghus (badminton.skor.id)

Indonesia Open 2023 menggoreskan kenangan tersendiri bagi para pebulutangkis.

Para pebulutangkis elit dunia terutama dari Denmark selalu merasakan rindu main di Istora karena riuh rendah nya sorakan dari penonton di dalam gedung.

Salah satunya dari pebulutangkis asal Denmark Hans-Kristian Vittinghus.

Laman resmi BWF menulis bahwa laga antara Vittinghus versus Anthony Sinisuka Ginting di turnamen Super 1000, Kapal Api Group Indonesia Open 2023 merupakan laga terakhir Vittinghus.

Vittinghus, kelahiran Frederikshavn, Denmark, 16 Januari 1986 (37) memutuskan gantung raket usai melawan Ginting.

Dalam laga 32 besar yang digelar di Istora Senayan Jakarta, Rabu (15/6/2023) itu Vittinghus (peringkat 39 BWF) terlalu mudah dikalahkan Ginting (peringkat 2).

Pemain yang memenangkan Piala Thomas tahun 2016 di Kunshan itu kalah dua gim dengan skor 8-21 dan 10-21.

Dengan demikian, tentunya Vittinghus tidak bisa melanjutkan kiprahnya ke babak selanjutnya turnamen berhadiah total 1,250 juta USD itu.

"Saya sudah merencanakan pensiun di tahun ini," kata Vittinghus.

Bagi Vittinghus, Indonesia mempunyai kenangan tersendiri sepanjang kariernya di dunia bulutangkis.

Sudah lebih 20 kali Vittinghus tampil di Istora secara berturut-turut. 15 kali di Indonesia Open dan 6 kali di Indonesia Masters.

Tak pelak kondisi tersebut membuat Vittinghus merasa sedih.

"Saya sudah berada di sini lebih dari 20 kali. Pastinya tempat ini sangat istimewa bagi saya. Saya sedih tidak bisa kembali lagi," katanya.

Secara kebetulan, Indonesia Open 2023 ini merupakan episode terakhir turnamen ini karena mulai musim depan turnamen ini akan digelar di Indonesia Arena.

PBSI menjelaskan alasan mengapa Istora Senayan bakal menjadi venue terakhir Indonesia Open 2023 tahun ini.

Memang cukup memadai Istora menjadi venue turnamen selevel Super 1000 dimana dapat menampung lebih dari 7.200 penonton.

Namun animo BL (Badminton Lovers) yang kerap membludak membuat Istora terasa sempit dengan menyediakan 3 lapangan.

Di turnamen-turnamen lain yang Super 1000 biasanya menyediakan 4 lapangan.

Dengan menggunakan empat lapangan, maka itu akan mempercepat pemain menuntaskan lakonnya menyelesaikan pertandingan dengan tidak harus menunggu sampai malam hari misalnya.

Adapun di venue yang baru nantinya, Indonesia Arena bisa menyediakan kapasitas penonton hingga 16.500.

Secara kebetulan Indonesia Arena lokasinya tidak jauh dari kompleks Gelora Bung Karno.

Kehadiran Anthony Sinisuka Ginting di Indonesia Open 2023 diharapkan dapat memberi warna baru bagi nomor tunggal putra. Dimana sudah 10 tahun tidak ada tunggal putra Indonesia yang juara.

Pemain tunggal putra Indonesia terakhir yang menjuarai Indonesia Open adalah Simon Santoso pada tahun 2013.

Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu tampil on fire sebelumnya di Singapore Open 2023 dengan menjadi juara setelah di final mengalahkan pemain Denmark Anders Antonsen.

Di babak 16 besar Indonesia Open 2023, langkah Ginting akan coba dihadang oleh pemain asal India, Priyanshu Rajawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun