"Palestina bisa menjadi gambaran bagaimana kita sesungguhnya berkiprah di Piala Asia nanti," kata Shin Tae-yong.
Pelatih Timnas Indonesia itu mengomentari laga kontra Palestina di FIFA Matchday yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (14/6/2023) malam WIB.
Hasil imbang tanpa gol dalam laga itu bisa dikatakan hasil yang lumayan mengingat perbedaan ranking FIFA tim yang berjuluk Lion of Canaan itu terpaut 56 strip.
Indonesia 149 sedangkan Palestina 93.
Namun bagaimana pun hasil ini harus dievaluasi dari para pemain naturalisasi yang baru saja debut di Timnas seperti Ivar Jenner atau Rafael Struick.
Bagaimana mereka dipadukan dengan para pemain lokal.Â
Andai saja Indonesia menang pada laga itu maka Indonesia akan mendapatkan tambahan poin 6,77. Dengan demikian, Indonesia dipastikan naik satu peringkat ke 148 menggeser posisi Liberia.
Timnas Indonesia tetap naik satu peringkat andai pun pasukan Shin Tae-yong kalah dari Argentina di FIFA Matchday berikutnya pada 19 Juni 2023.
Hal itu karena Timnas Liberia tidak melakukan laga FIFA Matchday apapun di bulan Juni ini.
Namun dengan hasil imbang tersebut Indonesia hanya mendapatkan tambahan poin 1,77. Kondisi tersebut belum bisa menggeser posisi Liberia.
Dengan tambahan sebesar itu maka koleksi poin Indonesia menjadi 1047,91.
Sedangkan koleksi poin Liberia (per 6 April 2023) adalah 1049,94.
Posisi negara Afrika itu dan sejumlah negara lainnya bisa tergeser hanya bila Indonesia minimal bisa imbang dengan Lionel Messi dkk.
Jika imbang mendapatkan tambahan poin 4,55 sedangkan jika menang mendapatkan tambahan poin 9,66.
Tentunya selain gambaran untuk laga sesungguhnya yaitu di Piala Asia 2023 dan Kualifikasi Piala Dunia 2026, laga melawan Palestina tadi juga menjadi bahan evaluasi guna menghadapi Argentina.
Dengan formasi 4-4-2 yang diterapkan Shin Tae-yong dalam laga melawan Palestina tadi bisa dibilang ini sebuah langkah yang berani.
Ini adalah pola menyerang.
Namun disitu ada dua pemain Persib yaitu Ricky Kambuaya dan Marc Klok yang membuat ritme permainan Garuda menjadi seimbang antara menyerang dan bertahan.
Kinerja lini belakang Indonesia yang dipercayakan kepada Syahrul Trisna sebagai penjaga gawang serta bek Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, Rizky Ridho, dan Elkan Baggott cukup mumpuni dalam menghalau serangan-serangan yang digencarkan Timnas Palestina.
Bukan tanpa peluang, Timnas Garuda mendapatkan peluang yang cukup untuk membuat gol itu di antaranya dari Pemain Persikabo 1973 Dimas Dradjad atau dari Marselino Ferdinan yang bekerjasama dengan Rafael Struick.
Statistik pun berbicara dimana Indonesia lebih menguasai permainan dengan 60 persen dibandingkan dengan Palestina yang sisanya.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan cukup puas dengan hasil laga kendati imbang.
"Sudah padu kendati beberapa pemain baru bergabung," katanya.
Di Piala Asia 2023 nanti Timnas Indonesia bergabung di Grup D bersama dengan Vietnam, Irak, dan Jepang.
Bravo. Terus maju Garuda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H