Mohon tunggu...
Surya Bonay
Surya Bonay Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pegawai Negeri Sipil

twitter/IG= @spbonay

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Petaka Menajer Anyar Bawa Persipura Turun Kasta ke Liga 2

13 April 2022   14:04 Diperbarui: 14 April 2022   06:48 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemenangan 3-0 atas Persita dan hasil 4 kali menang beruntun belum mampu menyelamatkan Persipura dari Jurang Degradasi, dimana Nasib Persipura di penghujung laga pekan ke 34 haruslah di tentukan juga oleh hasil pertandingan lain yang tidak sesuai dengan harapan pecinta Persipura.

Pada pertandingan terakhir Persija yang turun dengan pemain mudanya dikandaskan oleh PSS sleman dan secara mengejutkan Persib Bandung tidak mampu mengambil poin penuh dari PS Barito Putra.

Sebenarnya aroma kegagalan Persipura untuk dapat bertahan di liga 1 sudahlah tercium di putaran pertama Liga 1. saat itu tim tersukses di liga Indonesia ini belum mampu mencapai performa terbaiknya bahkan melanda banyak kekalahan di putaran pertama liga 1 musim 2021.

Liga1match/bola.net
Liga1match/bola.net

Di Putaran Pertama Persipura hanya mampu mengoleksi 13 poin dari 3 kemenangan dan 4 hasil seri selebihnya 10 kali menderita kekalahan dan hanya finis 1 tingkat diatas Persiraja Banda Aceh.

Persipura tentu tidak serta merta turun ke liga 2 jika saja tim ini dikelola dengan baik. Jika melihat materi pemain dan pelatih, tim ini seharusnya sudah cukup mumpuni untuk dapat bersaing dan bertahan di Liga 1. namun terdapat keputusan-keputusan krusial dari menajemen yang kemudian berdampak besar sehingga tim besar seperti Persipura terdegradasi ke Liga 2 :

1. Maret 2021 Bento Madubun ditunjuk Sebagai Menajer Persipura Menggantikan Rudi Maswi

Asisten Manajer Persipura Jayapura, Arvydas Ridwan Madubun alias Bento Madubun, naik jabatan menjadi manajer klub menggantikan Rudy Maswi untuk kompetisi Liga 1 2021 dan seterusnya.

Naiknya jabatan eks wartawan yang akrab disapa Bento itu sudah diputuskan sejak dua hari lalu dalam rapat internal klub. Bento menggantikan posisi manajer sebelumnya, Rudy Maswi, yang memilih melepaskan jabatannya.

Namun, dengan kesepakatan klub, Rudy Maswi tetap bertahan dalam lingkaran petinggi klub berjulukan Mutiara Hitam. Hanya saja, sampai saat ini manajemen Persipura belum membocorkan jabatan apa yang akan diemban oleh Rudy Maswi. "Saya berterima kasih bisa dipercayakan untuk mengemban tugas baru ini.

Jujur saja, ini adalah tanggung jawab yang luar biasa berat dengan segala risikonya. Kami juga minta Pak Rudy tetap bertahan di Persipura walaupun Beliau mundur dari jabatan manajer," ujar Bento kepada sejumlah wartawan olahraga Jayapura, termasuk awak media Jubi, Sabtu (20/3/21) kemarin. (Jubi.co.id).

Keputusan untuk menunjuk Bento Madubun menggantikan Rudi Maswi sebenarnya banyak dipertanyakan oleh fans dan pihak pemerhati Persipura.

Pertimbangan apa yang membuat bento ditunjuk menjadi menajer tidak pernah diungkap ke publik, apalagi jabatan menajer merupakan jabatan penting yang seharusnya dipegang oleh seseorang yang dinilai memiliki kapasitas (public figur, seorang pengusaha sukses dll), hal ini tidak ada pada diri seorang Bento Madubun.

2. Bulan Juli 2021 Yustinus Pae dan Boaz Solossa di depak oleh Menajemen Padahal Kompetisi Liga 1 Belum bergulir.

Pecinta Persipura dibuat terheran-heran saat 2 pemain senior andalan Persipura termasuk sang kapten Boaz Salossa di depak dari tim dengan alasan indisipliner.

Padahal kompetisi liga 1 baru akan mulai bergulir tanggal 27 agustus. Pemecatan kedua pemain senior andalan Persipura tersebut sempat menjadi polemik dan di sayangkan oleh seluruh pecinta Persipura bahkan seluruh pecinta sepakbola tanah air.

Menajemen bahkan mendapatkan banyak cibiran karena kedua pemain yang didepak  merupakan pemain penting ditubuh Persipura sehingga seharusnya keputusan besar pemecatan kedua pemain tersebut haruslah di pertimbangkan dengan matang dan memperhatikan seluruh aspek dan masukan dari berbagai pihak.

3. Jacksen Tiago tidak kunjung diganti walaupun berkinerja Buruk

menjadi pertanyaan karena menajemen tidak kunjung mengganti Jacksen Tiago yang berkinerja sangat buruk dan tidak mampu membawa Persipura keluar dari Zona Degradasi hingga di pekan ke 12 saat dikalahkan Borneo FC, saat itu Boaz Salossa yang masuk menjadi pemain pengganti langsung memberikan umpan manis yang di selesaikan Torres dan membawa Borneo mengkandaskan perlawanan Persipura bak menjadi tamparan keras bagi Jacksen Tiago yang mencoret pemain yang disebut sebagai Roh Persipura tersebut.

Kekalahan demi kekalahan yang dialami Persipura tidak membuka mata menajemen sampai di saat dipermalukan Boaz dkk menajemen baru sadar dan bangun dari mimpi.

4. Persipura Tidak datang saat melawan Madura FC

 Manajer Persipura Jayapura, Arvydas Ridwan Madubun alias Bento Madubun resmi dihukum oleh PSSI karena keterlibatannya untuk menganjurkan tak hadir pada laga melawan Madura United.

Persipura Jayapura akhirnya mendapat hukuman resmi dari PSSI, buntut aksinya tak hadir dalam laga tunda pekan ke-22 Liga 1 2021-2022 melawan Madura United, 21 Februari 2022 lalu (bolasport.com).

Setelah melakukan banding Bento Madubun akhirnya tidak jadi dihukum Komdis terkait hal tersebut namun kembali dihukum karena tingkah laku buruk saat melawan PSS Sleman.

Buntut tidak datangnya Persipura ke laga tersebut, bukan hanya dinyatakan kalah WO namun Persipura juga harus kehilangan 3 poin akibat hukuman pemotongan poin yang diberikan Komdis PSSI. Padahal jika saja datang ke laga tersebut tentu nasib Persipura bisa berbeda.

Sumber: Bolasport
Sumber: Bolasport
Keputusan-keputusan aneh dan kontroversial dari menajemen Persipura merupakan biang kerok keterpurukan tim dengan prestasi terbaik di era liga profesional Indonesia bahkan Persipura sampai terdepak dari kasta tertinggi liga Indonesia. Menajemen seharusnya lebih serius mengurus tim sebesar Persipura yang menjadi kebanggaan masyarakat Papua bukan membuat keputusan-keputusan yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan mengangkat prestasi tim ini.

Terdepaknya Persipura dari Liga 1 merupakan aib bagi sepakbola Papua. daerah yang disebut-sebut sebagai penghasil pemain-pemain bertalenta namun sayangnya tidak ada satupun wakil dari Papua yang berlaga di liga 1. Harapan kami Persipura hanya beristirahat satu musim di liga 2 dan kembali ke liga 1. Kejayaan Persipura haruslah dikembalikan seperti sedia kala, tentu perombakan total menajemen haruslah dilakukan untuk mencapai hal tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun