Mohon tunggu...
Rudi Darma
Rudi Darma Mohon Tunggu... Administrasi - pemuda senang berkarya

pemuda yang menjadi dirinya di kampung halaman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teladan dari Nabi

17 Desember 2023   04:37 Diperbarui: 17 Desember 2023   04:43 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masuk  bulan Desember, kita selalu ingat bahwa ada pergantian tahun di ujung tahun . Selain itu ada perayaan hari besar agama Nasrani yaitu Natal beberapa hari sebelumnya.

Bagi umat Kriistiani, Natal adalah hari yang mereka nantikan. Kelahiran Nabi Isa yang lahir di Bethlehem mereka peringati sebagai hari besar mereka. Hanya sayangnya di Indonesia, peringatan Natal seringkali diwarnai dengan tragedi kekerasan berupa bom, yang tentu saja meninggalkan trauma sangat dalam untuk para korban. Karena itu kita bisa melihat bahwa banyak gereja dijaga oleh aparat dengan sangat ketat.

Mungkin kita masih ingat beberapa bom di Jakarta yang meledak pada saat Natal dan beberapa gereja di Mojokerto, Makasar dan beberapa lainnya. Para pelaku pengeboman berfikir bahwa mereka adalah kaum kafir yang hartanya halal untuk diambil, begitu pula darahnya. Bahkan cara berfikir itu juga membawa banyak penyerangan kepada gereja yang tidak terjadi pada Natal. Mereka berfikir bahwa kaum kristiani adalah musuh Islam.

Pola pikir seperti ini jelas salah dan justru merusak citra Islam itu sendiri. Dariu banyak sumber, musuh Islam yang sebenarnya adalah orang yang memusuhi Islam dan umat Islam itu tidak bisa ditolak. Umat Islam wajib mengangkat senjata ketika kondisi terserangbaik nyawa, harta, tanah dan tempat mereka hidup. Itu juga berlaku pada sesama muslim yang keluar dari perjanjian damai.

Ini seharusnya dipahami secara paripurna oleh umat muslim.Kita tahu bahwa Nabi Muhammad sangat sering bergaul dengan non muslim. Mereka saling bersilaturahmi dan megunjngi ketika sakit atau hal lainnya. Kita juga ingat di banyak cerita bahwa Nabi Muhammad juga punya teman dekat seorang rabi Yahudi. Dalam perang Uhud, sang rabi ikut membela Islam dalam medan tempur menghadang pasukan kafir Quraisy yang mengancam Madinah.

Apakah kemudian Nabi memusuhi sang rabi Yahudi? Jawabannya tidak. Nabi punya keluwesan pergaulan level tinggi dan dengan cara yang elegan. Tak hanya Yahudi , tapi juga Kristen dan lainnya. Sikap ini kemudian diteruskan oleh penerus Nabi seperti Abu Bakar. Meski kemudian Abu bakar terlibat pada peperangan  namun itu terhadap kaum murtad yang menganggu stabilitas keamanan Madinah.

Itulah antara lain yang harus kita lakukan kini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun