Di bangku sekolah atau bahkan bangku kuliah, Grammar acap kali dipelajari dan selalu menjadi mata pelajaran atau mata kuliah yang masuk dalam kategori susah. Tapi apakah kita tahu sebenarnya Grammar itu apa?
Sebagai seorang guru dan dosen lokal bahasa Ingris, izinkan saya menjelaskan sekelumit mengenai Grammar. Grammar adalah sebuah teori bahasa yang mengkaji bagaimana bahasa disusun sedemikian rupa, dan bagaimana bahasa itu bekerja.Â
Grammar perlu untuk diketahui dan dipelajari agar kita faham bagaimana sebuah teks berfungsi. Sebagai seorang guru atau dosen, sudah barang tentu kiranya memahami bagaimana teks difahami dan diproduksi.
Setiap teks pastilah memiliki makna. Makna dalam terminologi awam dikatakan makna (meaning). Meaning dihasilkan dari susunan kata (wording), dan wording tercipta dari huruf atau bunyi.Â
Sementara dalam terminologi linguistik, makan (meaning) diistilahkan dengan  semantik (semantics). Sementara semantik dihasilkan dari lexicogrammar (hubungan antara lexis/kosa-kata dengan sintaksis/tata bahasa), dan lexicogrammar dihasilkan dari fonologi (phonology).
Nah, dari teks dan makna inilah saya akan memaparkan sekelumit mengenai Grammar.
Di Indonesia, pada umumnya ada terdapat tiga jenis Grammar yang dipelajari, yaitu Traditional Grammar, Formal Grammar, dan Functional Grammar. Lantas apa sih maksud dari tiga jenis Grammar ini?
Traditional Grammar adalah Grammar yang berfokus pada bagaimana cara memproduksi kalimat dengan benar. Sementara Formal Grammar lebih berkonsentrasi pada bagaimana struktur-struktur kalimat itu dibentuk, apakah layak atau tidak layak.Â
Singkatnya, antara Traditional Grammar dan Formal Grammar cakupan kajiannya hampir sama karena fokus utama kedua jenis Grammar ini adalah bagaimana teks distrukturkan, unit analisisnya sama-sama kalimat, tingkatan/level bahasanya ada pada level sintaksis.
Lantas bagimana dengan Functional Grammar? Functional Grammar lebih memfokuskan pada bagaimana bahasa digunakan dan tujuannya apa. Grammar jenis ini lebih menitikberatkan pada bagaimana si pengguna bahasa mengunakan bahasa dalam interaksi sosial.Â
Artinya, ia hanya menunjukan bagaimana makana difahami oleh orang lain. Menurut Halliday, Grammar jenis ini menekankan pada hubungan antara susunan kata yang orang gunakan dan makna susuna kata itu berterima dimasyarakat. Sebagai contoh: "Tong, lo waras?" atau "Lo waras, tong?Â
Atau "Waras lo, Tong"? (contoh seperti yang telah saya kemukakan pada artikel saya sebelumnya yang berjudul Konteks Budaya dan Konteks Situasi dalam Bahasa).
Salam! Semoga bermanfaat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI