Mohon tunggu...
Rudolf W
Rudolf W Mohon Tunggu... Seniman - Robot pekerja.

Hobi olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Mengapa Yoyok Sukawi?

12 Agustus 2024   20:29 Diperbarui: 12 Agustus 2024   20:30 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota DPR RI, Yoyok Sukawi. (dok istimewa)

NAMA Yoyok Sukawi memang menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat dan analis politik jelang Pilwakot Semarang, yang akan dilaksanakan 27 November 2024 mendatang. 

Berdasarkan survei terbaru dari Indo Barometer, Yoyok Sukawi menempati peringkat pertama dalam hal elektabilitas, dengan angka keterpilihan yang mengesankan. Bahkan, dalam simulasi yang dilakukan, Yoyok menunjukkan persentase keterpilihan mencapai 50 persen, terlepas dari siapa pun calon wakil yang akan mendampingi. Fenomena ini menunjukkan bahwa Yoyok Sukawi diharapkan oleh sebagian besar masyarakat Semarang untuk memimpin kota ini.

Saya sebenarnya tidak ingin mendebat atau mendiskusikan hasil survei. Karena menurut saya, survei tersebut dilakukan oleh para ahli yang menguasai bidangnya.

Namun untuk membuktikan hasil survei tersebut, saya berusaha melaksanakan "survei sederhana" dengan menanyakan ke beberapa orang yang saya temui di Kota Semarang dalam sepekan ini. 

T (nama sengaja saya inisialkan karena berkaitan dengan profesi) misalnya, petugas porter yang saya temui di Bandara Ahmad Yani Semarang beberapa hari lalu saat saya hendak ke Jakarta. Saat coba saya tanyakan tentang peta politik Kota Semarang dengan pertanyaan sederhana, dia menjawab dengan enteng: "Ya yang jadi kemungkinan Yoyok Sukawi," kata pemuda yang mengaku lahir dan besar di Kota Semarang.

Begitu juga saat saya mencoba menyambangi wilayah Gunungpati. Pertanyaan sederhana tentang siapa yang akan jadi Wali Kota di Pilwakot Semarang 2024 nanti kepada seorang yang sedang makan di kucingan di sekitar kampus Unnes, pemuda yang mengaku bernama Andik Setiawan ini juga menjawab "kemungkinan Mas Yoyok".

Jawabannya singkat, namun menunjukkan bahwa Yoyok Sukawi sudah sangat dikenal oleh kalangan millenial di sana, meski saya tak melanjutkan pertanyaan tentang alasan. 

Sample serupa pun ternyata juga mendapatkan jawaban sama, ketika saya menanyakan kepada ibuk-ibuk di Pasar Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang. Meski di sekitar pasar itu banyak tertempel baliho dan poster tokoh lain, tapi jawabannya sama: Yoyok Sukawi. Alasannya, karena banyak anak-anak warga Sendangmulyo yang mendapatkan penyaluran beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) aspirasi dari anggota Komisi X DPR RI tersebut.

Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa Yoyok Sukawi menjadi jawaban banyak masyarakat Semarang tentang peluang menjadi wali kota. 

Yang ini analisis saya sendiri. Pertama, pengalaman politik yang dimiliki Yoyok Sukawi menjadi salah satu faktor penentu. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai anggota DPRD Jateng (2009-2019 menjabat Ketua Komisi E DPRD Jateng), anggota DPR RI (2019 - 2024 jadi Anggota Komisi X DPR RI), dan anak mantan Wali Kota Semarang, Sukawi Sutarip. Pengalaman ini memberi Yoyok pemahaman yang mendalam tentang dinamika pemerintahan dan kebutuhan masyarakat, sehingga ia dianggap mampu menghadapi tantangan yang ada. Apalagi Semarang menjadi salah satu daerah pemilihan dia saat berpolitik di tingkat legislatif.

Kedua, Yoyok Sukawi dikenal sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat. Ia sering terjun langsung ke masyarakat untuk mendengarkan aspirasi dan keluhan warga. Pendekatan ini membuatnya lebih memahami kebutuhan dan harapan masyarakat, serta menciptakan koneksi emosional yang kuat. Dalam era di mana masyarakat semakin menginginkan pemimpin yang responsif, Yoyok menawarkan harapan untuk menjawab tuntutan tersebut.

Ketiga, Yoyok Sukawi memiliki hubungan yang erat dengan dunia olahraga, khususnya sepak bola. YS, sapaan akrabnya merupakan Chief Executive Officer (CEO) PSIS, yang namanya hampir setiap hari muncul di media massa lokal yang menulis soal klub kebanggaan warga Kota Semarang tersebut.

Selanjutnya, visi dan misi yang diusung Yoyok Sukawi juga menjadi daya tarik tersendiri. Ia memiliki program-program yang jelas dan terukur untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh Kota Semarang, seperti pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, dan penanganan masalah lingkungan. Visi ini sejalan dengan harapan masyarakat untuk membawa perubahan yang nyata dan berkelanjutan.

Hasil survei yang menunjukkan bahwa Yoyok Sukawi memiliki elektabilitas tinggi juga mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadapnya. Ketika masyarakat memberikan suara positif terhadap calon pemimpin, hal ini menunjukkan bahwa mereka melihat potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh calon tersebut. 

Terlebih lagi, dalam simulasi, Yoyok menunjukkan bahwa ia dapat berpasangan dengan siapa pun sebagai wakilnya, dan tetap memiliki tingkat keterpilihan yang tinggi. Ini membuktikan bahwa nama Yoyok Sukawi telah mengakar kuat di benak masyarakat Semarang.

Meskipun Yoyok Sukawi memiliki banyak keunggulan, tantangan tetap ada. Ia harus mampu mempertahankan dan meningkatkan elektabilitasnya hingga hari pemungutan suara. Selain itu, ia juga perlu menghadapi rival-rival politik yang mungkin memiliki strategi kampanye yang agresif. Oleh karena itu, penting bagi Yoyok untuk terus berkomunikasi dengan masyarakat dan menunjukkan komitmen serta konsistensi dalam menjalankan program-programnya.

Tapi menurut saya pribadi, yang juga warga Kota Semarang, Yoyok Sukawi adalah sosok yang diharapkan oleh banyak masyarakat Semarang untuk menjadi wali kota. Dengan pengalaman, kedekatan dengan masyarakat, visi yang jelas, dan dukungan tinggi dari survei, Yoyok memiliki potensi yang besar untuk memimpin Kota Semarang menuju arah yang lebih baik. Pilihan untuk memilih Yoyok Sukawi bukan hanya sekadar pilihan politik, tetapi juga harapan akan perubahan dan kemajuan bagi seluruh masyarakat Semarang. Apalagi, Yoyok Sukawi merupakan putra daerah yang secara umum tentu memiliki pemahaman tentang persoalan di wilayah ini.

YS: Yoh iso yoh...

Semarang, 12 Agustus 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun