Mohon tunggu...
Rudolf W
Rudolf W Mohon Tunggu... Seniman - Robot pekerja.

Hobi olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

The Return Of The King

5 Agustus 2024   16:28 Diperbarui: 5 Agustus 2024   16:32 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ARAGORN adalah salah satu tokoh penting dalam trilogi The Lord of the Rings, yang merupakan keturunan langsung Isildur yakni raja Gondor dan Arnor, pewaris kerajaan midle earth (dunia tengah) yang sedang diinvasi oleh entitas kegelapan bernama Sauron.  

Perjalanan hidup Aragorn sebagai pewaris tahta kerajaan ternyata tidaklah mudah. Hidup terasing karena kekuatan Sauron yang misterius itu berhasil membuatnya terusir dari kehidupan kerajaan.  Ia tak dikenal oleh rakyatnya sendiri dan memilih menjadi Ranger untuk melawan entitas kegelapan itu dengan caranya sendiri.

Dengan rendah hati Aragorn bersedia melayani Frodo Baggins sebagai pembawa cincin, melewati rintangan, tantangan dan pertempuran yang tak mudah. Perjalanan penuh liku dihadapi Aragorn dengan taktik dan strategi yang jitu, hingga pada akhirnya Sauron berhasil dikalahkan dan kehidupan di dunia tengah kembali sediakala.

Atas semua pengorbanan Aragorn, ia dinobatkan menjadi raja Gondor dan Arnor, tahta yang memang sudah menjadi haknya sebagai keturunan Isildur. Ada adegan yang menarik ketika Aragorn selesai dilantik menjadi raja, ia berjalan berkeliling menghampiri rakyatnya, dan ketika sampai di depan Frodo Baggins (rakyat kecil), Aragorn segera berlutut sebagai penghormatan terhadap rakyatnya yang ikut berjuang dalam persaudaraan cincin.  

Dan begitulah semestinya bahwa seorang raja sekalipun, ia mempunyai kewajiban untuk menghormati rakyat sebagaimana mestinya.

Meski saya akui sedikit agak berlebihan, kisah ini mengingatkan saya pada seseorang yang akan "bertempur" dalam bursa calon Wali Kota Semarang 2024, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya alias Yoyok Sukawi. Terlahir sebagai putra Semarang, seharusnya ia sangat mampu untuk bertempur dalam Pilwakot 2010 yang saat itu ada lima calon pasangan, dan secara elektabilitas sebenarnya sangat jauh di bawahnya. 

Namun dengan kesadarannya ia memilih berjuang di tempat lain, sebagai legislator, ketua komisi E DPRD Jawa Tengah sejak 2009. Ia juga membangun fellowship of the rings (persaudaraan cincin) menjaga Kota Semarang lewat PSIS. 

Melalui persaudaraan inilah Yoyok membangun kembali cita-citanya memajukan Kota Semarang. Setelahnya, pada Pemilu 2019 dia maju sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Demokrat untuk daerah pemilihan Jateng 1. Dia pun terpilih dan jadi anggota Komisi X DPR RI fraksi Partai Demokrat periode 2019--2024

Ketika menjadi wakil rakyat, ia juga bekerja untuk konstituennya dengan mempermudah program-program yang ada untuk sampai di tangan yang berhak, salah satunya penyaluran beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) ke masyarakat kurang mampu. Perjuangan itu tentu tak mudah, banyak kendala yang ia alami, toh ia masih bersedia untuk mengabdi kembali di Kota Semarang.  

Berbekal dukungan enam partai politik (Demokrat, PKB, PKS, PAN, Nasdem, dan PPP) di Pilwakot Semarang 2024, adalah tanda ia dipercaya untuk memajukan Kota Semarang. Bersilaturahmi dan menyediakan dirinya untuk bersinergi dengan ormas-ormas dan masyarakat secara langsung, adalah jalan menuju keguyuban dan persatuan yang kudu dilakoninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun