Mohon tunggu...
Rudi Setiawan
Rudi Setiawan Mohon Tunggu... -

Kelahiran, Kertosono, Jawa Timur 1976. Saat ini bekerja sebagai Tenaga Kerja Profesional Republik Indonesia di Doha, Qatar. Aktif menulis di face book, cerpen dan puisi pernah dimuat di www.kompas.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki Bersarung Kumal

30 Desember 2011   03:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:35 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lelaki Bersarung Kumal

“Wahai lelaki bersarung kumal, apakah yang sedang kau sembunyikan dibalik sarungmu?”, tanyaku padanya.

“Sesuatu ciptaan Tuhan yang telah menghasilkan ribuan suku serta ras dan kemudian menjelma menjadi beragam kebudayaan yang terpetak-petak dalam batas-batas negara”, jawabnya.

Jakarta, 30 December 2011

Doa di pagi hari 1.

Tuhan, pagi ini kutinggalkan dulu Engkau di sajadah usangku.

Nanti siang, jika sempat danjika ingat Engkau akan kujenguk lagi.

Jakarta, 30 December 2011

Doa di pagi hari 2.

Tuhan, pagi ini Tuhanku masih Engkau.

Nanti siang, tuhanku adalah setumpuk kertas, instruksi atasan dan harum parfum sekretarisku.

Jakarta, 30 December 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun