Mohon tunggu...
Rudi Setiawan
Rudi Setiawan Mohon Tunggu... -

Kelahiran, Kertosono, Jawa Timur 1976. Saat ini bekerja sebagai Tenaga Kerja Profesional Republik Indonesia di Doha, Qatar. Aktif menulis di face book, cerpen dan puisi pernah dimuat di www.kompas.com.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Law of Attraction

14 April 2010   17:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:47 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Syukur adalah jalan yang mutlak untuk mendatangkan lebih banyak kebaikan ke dalam hidup anda" - Marci Shimoff

Rasa syukur akan memancarkan energi yang positif pada alam semesta, dan tentunya bila terjadi kontraksi dan sinkronisasi antara gelombang positif dari niat (cita-cita) kita dan gelombang positif dari rasa syukur kita maka akan semakin memuluskan jalan tercapainya keinginan kita tersebut.

Selain berpikir secara positif (husnuzon), aplikasi yang lain dari rasa syukur adalah menggunakan seluruh potensi yang telah dianugerahkan Allah SWT kepada kita dengan sebaik-baiknya. Menyeimbangkan seluruh fungsi panca inderawi, tubuh dan jiwa kita untuk kepentingan hablun minallaah dan hablun minannaas.

Kepentingan hablun minallaah, memfungsikan seluruh jiwa dan raga kita untuk pengabdian yang tulus kepada Allah SWT, melalui sholat, puasa dan dzikir.

Kepentingan hablun minannaas, memfungsikan seluruh jiwa dan raga untuk meningkatkan empati sosial kita dalam kehidupan kemasyarakatan melalui zakat, infaq, sedekah dan lain-lain.

Insya Allah, jika rasa syukur telah mengalir dalam darah kita, dan terwujud dalam perilaku kita sehari-hari, maka keinginan, harapan dan cita-cita kita akan dapat segera kita wujudkan. Kisah kesuksesan kita tinggal menunggu waktu, semoga kita segera meraihnya.

Semoga bermanfaat

Doha, 14 April 2010

Wasalam
Rudi Setiawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun