Akhir bulan Desember 2016 penulis mengambil keputusan untuk menempuh pendidikan sarjana setelah 10 tahun tidak makan bangku sekolah karena telah bekerja di salah satu instansi pemerintah pusat. Banyak pertimbangan untuk melanjutkan studi kembali, faktor utama tentunya soal biaya. Pilah-pilih informasi universitas di internet dan referensi dari teman. Akhirnya penulis memilih Universitas Terbuka (UT). Selain biaya kuliah yang relatif terjangkau juga waktu kuliahnya yang sama sekali tidak mengganggu jam kerja.
Dengan modal nekad penulis mendatangi SALUT (Sentra Layanan UT) Cirebon dengan membawa persyaratan kuliah setelah sebelumnya mencari informasi dari kontak person website SALUT.
Uang 1,2 juta dikeluarkan sebagai pelunasan SKS semester I dan fasilitas di SALUT. Penulis merasa terharu karena akhirnya bisa kuliah juga. 10 tahun sudah penulis mengurung diri dari aktivitas belajar mengubur impian menjadi seorang sarjana. Namun melihat keadaan lingkukan kerja yang didominasi sarjana yang petentang-petenteng dengan gelarnya, penulis juga terpacu untuk memiliki gelar sarjana.
Program Studi yang diambil penulis adalah Ilmu Administrasi Negara FISIP karena disesuaikan dengan rutinitas penulis yang membidangi administrasi di kantor. Sebenarnya tanpa kuliah pun penulis mampu menjalankan tugas administrasi dengan baik dan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku selama 10 tahun. Bukannya sombong, dalam praktik kerja, penulis sering memberi solusi para sarjana yang di kantor untuk menuntaskan pekerjaan.
Penulis beranggapan bahwa sebenarnnya seseorang yang tidak kuliah bukan berarti tidak memiliki ilmu yang tinggi. Hanya saja di jaman sekarang ini, ijazah adalah formalitas yang bernilai sangat tinggi.
Tiba di SALUT ada petugasnya, namanya Kang Brian dan Teh Risna yang selalu siap sedia melayani permintaan calon mahasiswa. Mereka masih muda tapi masih lebih tua penulis.
Mahasiwa UT terdiri dari berbagai macam usia, dari yang paling muda kelahiran 1998 sampai dengan paling tua kelahiran 1960-an dengan kesibukan pada masing-masing profesinya. Hal ini jelas menjadi potensi kesulitan bagi petugas SALUT.
4 Februari 2017
Tiba saatnya OSMB bagi calon mahasiswa UT di UPBJJ Bandung. Masing-masing calon mahasiswa mempersiapkan keberangkatan ke Bandung dengan berbagai cara. Ada yang perseorangan, ada juga yang berkelompok dengan menaiki kendaraan umum atau sewaan. Penulis sendiri memilih berangkat ke Bandung dengan kendaraan pribadi motor pada H-1 karena kebetulan ada acara lain dari kantor.
Berangkat Jumat pagi sekitar 08.30. Tak lupa pamit sama istri dan anak. Si Jupiter MX dipanaskan setelah beberapa hari sebelumnya di servis terlebih dahulu. Kasihan si Jupiter MX sejak penulis menikah tak pernah diurus lagi.
Rute yang ditempuh untuk menuju Bandung dari Linggarjati-Kuningan adalah Mandirancan-Bobos-Rajagaluh-Kota Majalengka-Tomo-Nyalindung-Jatinangor-Cibiru-Panyileukan.