Mohon tunggu...
Rudi Permana
Rudi Permana Mohon Tunggu... Honorer -

Urang Sunda Biasa Saya Mah

Selanjutnya

Tutup

Money

Melangkah Bersama Koperasi

1 November 2016   15:41 Diperbarui: 1 November 2016   15:51 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kittingblogger.blogspot.com

Tidak perlu mengeluh..!! karena sebagai pengurus, saya tidak tiap hari mengurusi koperasi. Telah ada beberapa karyawan yang melaksanakan tugas administrasi dan teknis sehingga sangat membantu kerja saya.

Dalam pertemuan dengan Dinas Koperasi dan UKM, para narasumber sering menyebutkan bahwa koperasi di Indonesia berjalan stagnan sejak di deklarasikan pada 12 Juli 1947 di Tasikmalaya. Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia memiliki cita-cita yang luhur nan tinggi bahwa koperasi harus menjadi Sokoguru Perkenonomian. Kemudian gagasan itu di tuangkan dalam pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Sampai saat ini ekspektasi Bung Hatta belum dapat diwujudkan oleh koperasi manapun di Indonesia.

Memang ada beberapa koperasi di Indonesia yang usahanya besar. Tapi belakangan diketahui bahwa koperasi-koperasi itu bisa usahanya besar karena mendapatkan dana hibah dari pemerintah, dana luar negeri dan pinjaman dari Bank. Hah...sebenarnya ini sangat ironis karena berdasarkan mimpi Bung Hatta dan prinsip koperasi, koperasi seharusnya berdiri sendiri secara mandiri.

Sesungguhnya koperasi harus menjadi benteng bagi anggota dari jeratan bunga Bank. Tapi apa daya, mayoritas koperasi di Indonesia bermodal cekak. Mengapa hal ini bisa terjadi?....

Pada kenyataannya Koperasi di Indonesia di identikan sebagai kumpulan orang-orang yang terbelakang secara ekonomi. Ya itu memang kenyataan.

Setahu saya tidak ada orang kaya yang mau berkoperasi. Orang kaya lebih suka mendirikan PT, CV, Firma dll. dari pada koperasi. Mereka menganggap koperasi tidak menguntungkan secara ekonomi.

Padahal prinsip demokrasi dalam berkoperasi sesungguhnya akan mampu mengikis kesenjangan sosial. Bayangkan dalam koperasi 1 orang 1 suara. Tidak ada mayoritas suara dari pemegang saham karena setiap anggota memiliki 1 lembar saham  yang sama.

Dari, oleh dan untuk anggota. Koperasi yang mandiri tidak mungkin terkena dampak krisis moneter.

Yakinlah dengan koperasi, kita bisa sejahtera secara ekonomi dan sosial.

Ayo kita berkoperasi !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun