Â
Jernihnya air lubuk ini dapat anda jumpai hanya ketika musim kemarau. Jikalau kedatangan anda bersama musim penghujan, maka anda hanya bertemu keruhnya tanah dan warna coklatnya yang seakan bersenyawa. Lubuk ini konon menjadi tempat peristirahatan prajurit dan dayang istana Kerajaan Majapahit. Konon menjadi konon, tak jarang lubuk ini dijadikan ruang tunggu bagi prajurit Majapahit yang sedang menantikan kekasihnya.Â
Ngarai ini semakin eksis dalam beberapa tagar #explorejombang di media sosial. Kuantitas pengunjungnya mulai tercermin sedari anda memasuki parkiran motor yang mulai membeludak.
Di akhir tulisan ini, saya hanya berharap agar jumlah sampah tidak berkorelasi positif dengan jumlah penikmat Kedung Cinet.
Sekian #exploreJombang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H