Kami yakin Sebagian besar publik sangat paham dan cerdas bahwa apa yang dikerjakan menko Rizal Ramli (RR) sudah paling sesuai dengan agenda nawacita pemerintahan Jokowi. Bagi menko RR, Idiologi dan kerangka berfikir soal Negara harus tegak lurus berbasis konstitusi. Sehingga tidak perlu dipertanyakan lagi persoalan dasar idiologis apa mantan menko perekonomian era Gusdur itu dalam setiap langkah dan arah kebijakannya untuk rakyat, bangsa dan Negara ini. Sudah pasti dan jelas bahwa Menko Rizal Ramli mempunyai spirit yang sama dengan spirit bung Karno dalam melihat dan memutuskan problem solving untuk bangsa ini. Yakni spirit kebangsaan menuju Negara yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.
Lalu persoaalannya terkadang langkah dan kebijakan Menko Rizal Ramli sering dipelintir oleh beberapa kelompok elit yang terusik kepentingannya oleh gebrakan mantan aktivis ITB 78 tersebut. Sehingga seolah-olah keberadaan menko Rizal Ramli di jajaran kabinet pemerintahan Jokowi kerap dituding hanya membuat Gaduh di internal kabinet, tanpa membedakan apakah menko RR tersebut membuat Gaduh atau sedang berupaya membuka jalan menuju kepentingan-kepentingan yang jauh lebih besar untuk kemanfaatan rakyat, bangsa dan Negara sesuai bingkai Nawacita.
Agar lebih jelas dan mudah untuk kita memahami sejauh mana kesesuaian gerak langkah menko RR dengan agenda Nawacita pemerintahan Jokowi, mari kita urai satu persatu apa saja itu agenda Nawacita dan bagaimana implemetasi aksi yang sedang dijalankan oleh menko RR tersebut:
Pertama: “Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim”.
Ø Salah satu contoh Upaya langkah dan kebijakan menko RR dalam rangka memperkuat jati diri bangsa sebagai negara maritim adalah dengan ;“Membangun budaya maritim sebagai langkah awal membangun poros maritim (di laut kita jaya dan nenek moyang kita adalah pelaut)“, kemudian membangun sumber daya laut lewat industri pelayaran dengan nelayan sebagai pilar, membangun infrastruktur dan konektivitas antarpulau, mendorong diplomasi maritim, dan memperkuat pertahanan maritim.
Dalam tataran aksi misalnya dapat kita lihat dengan program pemerintah yang sedang membeli sekitar 5.000 kapal laut sebagai bagian dari membangun sumber daya laut dan konektivitas antarpulau, mengadakan berbagai event yang menghadirkan berbagai kekuatan TNI AL di dunia, dan contoh-contoh lain yang sesuai dengan item pertama agenda Nawacita tersebut.
Kedua; “Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan”.
Ø Gaya Lugas, blak-blakkan dan sangat terbuka ala menko RR terhadap kebijakan publik yang dianggapnya keliru merupakan bagian dari upaya membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan memulihkan kepercayaan publik. Bahkan menurut pengamat Indo Barometer, M. Qodari ; "RR kan menteri three in one. Di dalamnya ada unsur eksekutif sebagai pelaksana, legislatif ikut mengawasi, dan KPK sebagai penyelamat keuangan negara,".
Dalam tataran aksi upaya-upaya menko RR tersebut misalnya ketika RR meminta pembatalan rencana pembelian pesawat Airbus A350 Garuda Indonesia, pasalnya sesuai kalkulasi data dan fakta jika pembelian pesawat garuda itu tetap dilanjutkan maka garuda berpotensi akan mengalami kerugian.
Ketiga; “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan”
Ø Dalam konteks item ketiga agenda Nawacita ini salah satu contoh langkah menko RR yang cukup faktual, adalah terkait perjuangan RR soal pembangunan kilang darat blok Masela. Prinsip RR di blok Masela adalah pemanfaatan ladang gas abadi Masela agar berdampak pada pembangunan ekonomi kawasan Indonesia Timur, khususnya Maluku dan sekitarnya.