Masinton Lebih Cepat Pansus Freeport Dibentuk Lebih Baik
Ketiga, Masinton mengkritisi Wapres Jusuf Kalla, Jaksa Agung dan Bareskrim Mabes Polri.
Sebagai Anggota DPR yang berjiwa dan berlatar belakang Aktivis, Masinton Pasaribu selalu lugas mengatakan segala sesuatu yang menyangkut penyimpangan perilaku kekuasaan. Contoh saja ketika Masinton menyebut epicentrum kegaduhan selama ini ada di wapres Jusuf Kalla. Masinton menilai di lingkaran Jusuf Kalla ada perilaku kekuasaan yang dicampur adukan dengan bisnis.
Wapres JK kerap membekingi masalah-masalah yang dinilai Masinton sangat bertolak belakang dengan ideologi bangsa dan konsep Nawa Cita. Misalnya saja sikap JK yang membekingi RJ. Lino yang di duga banyak pihak berujung dengan di gesernya KomJend Buwas dari Bareskrim Mabes Polri, kemudian adanya keluarga JK yang bertemu bos Freeport yang di sinyalir banyak pihak menyangkut pembicaraan masalah perpanjangan kontak karya Freeport.
Politikus PDIP Masinton Pasaribu Sebut JK Sumber Kegaduhan
Kemudian yang terbaru dan cukup tegas adalah, ketika Masinton Pasaribu dengan nada meninggi saat rapat Pansus Pelindo II meminta Kabareskrim Komjen (Pol) Anang Iskandar mundur. Hal itu dikarenakan Bareskrim Mabes Polri telah mengembalikan dokumen selain yang berkaitan dengan kasus mobile crane ke Pelindo II.
Gara-gara Kasus Pelindo II, Masinton Minta Kabareskrim Mundur
Kemudian ada juga sikap kritis Masinton Pasaribu terhadap jaksa agung, HM Prasetyo.
Anggota Komisi III DPR RI dalam rapat kerja dengan Jaksa Agung mengingatkan Kejaksaan Agung agar dalam pengusutan kasus “papa minta saham” dan kasus PT Mobile-8 Telecom itu jangan terjebak pada pertarungan antar geng.
Karena sebagaimana isu yang sudah menjadi rahasia umum tersebut, gaduh dalam kasus “papa minta saham” itu diduga ada JK-Paloh dalam satu geng dan ada Abu Rizal Bakri-Setya Novanto dalam geng lainnya. Kemudian ada lagi pertarungan Surya Paloh dan Hary Tanoe pada pertarungan bisnis media.