Kemudian soal Ide dan gagasan Revaluasi Aset dan Tax Amnesty yang tak luput dari penilaian Bapak M. Soleh. bahwa pak Rizal hanyalah klaim dari terobosan-terobosan kebijakan tersebut.
Kami kira Pak M.Soleh terlalu sinis saja membaca terobosan kebijakan kreatif dan berani dari pak Rizal itu. Memang revaluasi aset adalah teori yang tergolong bukan hal baru, namun yang perlu dicatat. Bahwa kebijakan Revaluasi Aset dianggap oleh banyak elit sebagai kebijakan yang asing, dan bahkan dianggap sudah tidak relevan. Bahkan pak Rizal mampu mengkorelasikan antara teori ekonomi Revaluasi Aset dengan teori politik soal kedaulatan negara. Ini yang luar biasa ide dan gagasan dari pak Rizal.
Banyak elit dinegeri ini membangun dan menumbuhkan ekonomi hanya bersandar pada suntikan APBN dan Utang Luar Negeri. Inilah yang membedakan gaya kepemimpinan pak Rizal selaku ekonom senior yang bermazhab kerakyatan dengan mereka-mereka yg bermazhab Liberal dan berperilaku "PENGPENG".
Bagi pak Rizal, menumbuhkan geliat ekonomi suatu negara tidak harus melulu menggerogoti APBN, Apalagi Utang Luar Negeri yang diyakininya hanya sebagai pintu masuk Neokolonialisme dan hanya sebagai kerjaan para Pejabat Pemalas.
Pak Rizal meyakini bahwa masih banyak cara-cara kreatif dan masuk akal dalam membangun ekonomi negara asal pejabatnya mau berfikir diluar kebiasaan atau berfikir dan bertindak "Out Of The Box".
Maka wajar saja, kedepan pasti akan ada kebijakan-kebijakan kreatif jitu lagi dari pak Rizal, atau istilah beliau era “Rajawali Bangkit”. Inilah salah satu yang membedakan antara pejabat lainnya dengan pak Rizal, selain soal integritas, komitmen kerakyatan dan juga tegak lurus mengejawantahkan Nawacita dan Tri Sakti Sukarno
Kemudian kalau soal kritik pak Ikrar Nusa Bakti,
Seorang Peneliti politik dari LIPI yang mempertanyakan program dari kementrian Pak menko Rizal Ramli terkait bagaimana progresnya, kami kira itu persoalan miss informasi saja pak Ikrar dalam membaca peran dan tugas Kemenko Maritim Dan Sumber Daya.
Perlu diketahui saja, bahwa tugas Menko Maritim Dan Sumber Daya adalah diantaranya tugas koordinasi, sinkronisasi, pengawasan dan pengendalian. Selain langkah-langkah pak Rizal secara kongkrit soal revaluasi aset, soal industri penerbangan, soal pariwisata, soal program maritim, dsb..