Penilaian dan saran Pengamat Komunikasi, Bapak M. Sholeh terkait Manuver Menko Maritim Dan Sumber Daya, bapak Rizal Ramli yang berpotensi merusak komunikasi antar kabinet pemerintahan Jokowi kami rasa ada benarnya.
Cuma ada kelemahan dari bapak M. Soleh dalam membaca makna tersirat dari manuver menko Rizal tersebut. Bagi kami memang benar, bukan saja berpotensi. Namun menko Rizal sudah berhasil merusak konsolidasi & komunikasi kongkalikong kabinet presiden Jokowi yang loyal dan berada di kubu para pejabat "PENGPENG" yang selama itu sebelum masuknya pak Rizal berjalan cukup lancar. Jadi, ada nilai dan bobot spirit perubahan tersendiri buat kegaduhan ala pak Rizal itu. Atau tepat kiranya disebut sebagai "Gaduh Putih"
Sebenarnya sebelum masuknya pak Rizal didalam kabinet pemerintahan Jokowi, memang gaduh-gaduh itu sudah sering terjadi. Contoh saja gaduh “Tertejo”, atau soal BG, dsb. Namun tidak jelas arahnya soal apa yang digaduhkan waktu itu terkait manfaatnya buat rakyat.
Masuknya pak Rizal yang langsung mengiritik sesama koleganya di kabinet adalah sesuatu yang positif. Coba bayangkan, jika saja tidak ada pak Rizal,
Mungkin freeport sudah jadi bancakan para elit-elit berandal,
Belum lagi soal masela yang diributkan pak Rizal terkait manfaatnya buat rakyat?,
Belum lagi soal kereta cepat yang berpotensi membangkrutkan anggaran negara,
Belum lagi soal listrik 35.000 mw yang berpotensi KKN, dsb..
Sejatinya apa yang diributkan pak Rizal ke sesama kolega menterinya itu Patut diapresiasi, pasalnnya substansi yang diributkan lebih pada persoalan-persoalan yang begitu serius namun luput dari perhatian publik.