Mohon tunggu...
Rudi Irnawan
Rudi Irnawan Mohon Tunggu... pegiat sosial -

Pegiat Sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

" RIZAL RAMLI " SANG PEMECAH KEBUNTUAN ARAH PERUBAHAN

2 Januari 2016   21:44 Diperbarui: 2 Januari 2016   21:57 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KAMI CUPLIK OPINI BUNG KHABIB

 

Masuknya sosok rizal ramli dalam kabinet presiden jokowi diakui banyak pihak telah membawa angin segar menuju warna perubahan yg lebih greget.

Padahal sebelumnya banyak kalangan mengaku bingung dan pesimis bagaimana arah presiden jokowi dalam merealisasikan janji-janji kampanyenya jika sosok kabinet yang ada waktu itu tidak dapat meyakinkan publik dan tidak menunjukkan kemampuan kriteria2 yg ada.

Rizal Ramli sebagai tokoh senior dipemerintahan dan menjadi banyak rujukan kawan-kawan pergerakan selama ini diakui paham betul soal problem2 kebangsaan dan beserta terobosan solusi yg harus dilakukan.

Dan yang menarik lagi, terobosan yg dilakukan sosok yg akhir2 ini terkenal dengan sebutan sang "rajawali ngepret" dan ungkapan "PENGPENG" ini selalu memegang teguh prinsip Tri Sakti bung karno.

Sosok Rajawali ngepret ini meyakini "bahwa pembangunan tidak melulu bersumber dari Utang, bahkan lebih keras lagi beliau meyakini kalau Utang hanyalah pintu masuk dari neokolonialisme.

Saking cepat, tegas dan beraninya sang "rajawali ngepret" ini mendorong perubahan yang sempat buntu. Wajar kalau beberapa kalangan yg selama ini merasa diuntungkan dengan buntunya arah perubahan itu merasa gerah.

Lihat saja ungkapan terbarunya soal "PENGPENG", penguasa merangkap pengusaha, perilaku pejabat yang memperdagangkan atau memanfaatkan pengaruh jabatannya untuk memperoleh keuntungan pribadi dan keluarganya ini merupakan sumber terjadinya KKN. Banyak yg merasa gerah dan menganggap sosok rizal ramli sebagai sumber gaduh.

Bagi kami sosok seperti ini sangat dibutuhkan bangsa ini untuk segera memperbaiki kondisi bangsa yg sudah begitu bobrok. "Gaduh ya gaduh, namun buat ngusir tikus agar kabur, dan bahkan buat mencegah tikus masuk merusak padi yang ada. Agar panen bagus. Demikian adagium yang tepat dari pak rizal".

Sehingga bagi kami cukup aneh dengan tokoh-tokoh lain yang bilang perubahan, namun merasa gerah dengan gebrakan pak rizal. Apalagi sebagian para pengamat dan peneliti yang seharusnya mendukung langkah radikal dan berani pak rizal justru menganggap hanya membebani pemerintahan jokowi.

Contoh saja ada salah satu pengamat dari LIPI yang menyimpulkan begitu, "ocehan rizal ramli hanya membebani pemerintahan jokowi".

Kami tidak ingin berprasangka buruk dengan pengamat dan peneliti dari LIPI tersebut dalam menilai gebrakan-gebrakan pak rizal. Cuma kami menyayangkan jika sekelas pengamat dan peneliti dari LIPI menggunakan metode berbau sinisme dalam melihat manuver pak rizal.

Mestinya pengamat dan peneliti kan konstruktif dalam penilaiannya,bukan membuat blunder dan terkesan anti perubahan. Bagi kami ini sangat berbahaya pandangan seorang peneliti yang tidak fair dan berbau sinisme tersebut.

Dari segi bahasa saja, kata "ocehan" jelas semestinya jauh dari sosok peneliti yang kesehariannya berkutat dalam dunia akademis dan ilmiah, masak bahasa jalanan dipakai buat melegitimasi penilaiannya. Belum lagi soal arah maksud komentarnya yg terkesan kuat bermotif tidak independen dan bukan cermin dari orisinalitas seorang peneliti.

Sekedar paham saja, tugas dan kewenangan pak rizal sebagai menteri koordinator adalah tugas koordinasi, sinkronisasi, pengendalian dan pengawasan.

Tapi sudahlah, kami cuma berharap agar kedepan sosok tersebut bahu membahu bersama-sama mendorong perubahan bangsa ini agar segera membaik. Tak perlu lagi kami mendengar peneliti2 dan pengamat sinis dan anti perubahan berkomentar hanya sekedar mengejar existensi dan keuntungan2 pribadi yang tidak mencerdaskan.

Apapun alasan2 dan logika seorang pengamat, peneliti dan politisi, jika berbau sinisme, pastilah rakyat mudah menilai mengapa dan apa maksud penilaian tersebut disampaikan ke publik.

Oh iya, kami juga sampaikan kepada publik, banyak juga akhir2 ini tulisan di kompasiana maupun forum2  pembaca on line lainnya yang dengan sinis menulis tentang rizal ramli beserta komentar-komentarnya.

Kami melihat itu sebagai fenomena yang cenderung profokatif&tidak mendidik. Mereka-mereka para penulis dengan berbagai akun2 palsu mencoba menciptakan opini2 yang tidak penting, norak dan ngawur.

Mereka tidak melihat kalau komentar-komentar pak rizal sebagai sebuah spirit perubahan dan dalam rangka membuka mata hati publik, hanya perubahan yang diperjuangkanlah yang akan membuahkan hasil perubahan yang lebih baik.

Salam perubahan.

Demikian. Trims.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun