puasa di bulan Ramadhan 1443 Hijriyah. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Rasanya baru kemarin berpuasa sekarang sudah kembali berpuasa, tak terasa memang waktu satu tahun itu.Â
Alhamdulillah, kita dapat kembali melaksanakanTentunya sebagai umat Islam di seluruh dunia sangat bergembira dan bersuka cita dengan datangnya kembali bulan puasa yang senantiasa dinantikan karena keberkahan dan keutamaan yang terdapat di dalamnya.Â
Sebagai salah satu rukun Islam, ibadah puasa sangat bermanfaat untuk manusia dengan berbagai macam keutamaannya. Anak, muda dan kaum tua semuanya berpuasa sesuai dengan kemampuan dan persyaratannya dalam memenuhi hukum fiqh puasa.Â
Dari sekian golongan orang yang berpuasa salah satunya adalah anak anak. Tulisan singkat ini bermaksud mengeksplorasi hikmah berpuasa bagi anak dalam hal edukasi untuk mereka.Â
Berpuasa Sebagai Edukasi DisiplinÂ
Salah satu keistimewaan berpuasa adalah sifat ibadahnya yang tidak terlihat atau abstrak. Seseorang yang sedang berpuasa atau tidak secara kasat mata dan pandangan biologis tidak terlihat. Sehingga sejatinya kita tidak tahu seseorang sedang berpuasa atau tidak. Hanya Allah swt yang tahu dan pelaku puasa yang tahu.Â
Seorang anak  (apalagi yang belum baligh) yang sudah mau melakukan berpuasa harus kita apresiasi dengan sebaik mungkin, setidaknya ada kemauan dalam diri mereka sendiri untuk berpuasa.Â
Dengan berpuasa berarti mereka akan mau melakukan beberapa aktifitas yang "tidak biasa", seperti bangun di saat dini hari atau sebelum shubuh untuk bersahur, sebuah hal yang mungkin sangat sulit dilakukan karena masih dalam kondisi mengantuk.Â
Kegiatan bersahur yang merupakan makan bersama juga akan menjadi rutinitas anak-anak yang mungkin sangat jarang dilakukan di luar bulan Ramadhan.Â
Setelah itu mereka akan melaksanakan sholat Shubuh berjamaah bersama keluarga di rumah atau mesjid. Satu hal yang tak kalah "menantang" adalah anak harus kuat untuk tidak makan dan minum dari pagi sampai magrib (sekitar 12 jam lamanya). Â
Dari beberapa kegiatan ditas tentu akan sangat bermanfaat dalam mendisiplinkan anak untuk jujur berpuasa, kebiasaan melaksanakan rangkaian ibadah Ramadhan seperti bersahur, sholat berjamaah, berbuka puasa dan tadarrus al Quran.Â
Berpuasa Sebagai Sarana Manajemen Emosi Anak
Salah satu hal yang seringkali disampaikan dalam penjelasana hikmah Ramadhan adalah bahwa orang yang sedang berpuasa dilarang untuk marah atau harus  dapat menahan amarah / marah. Siapa saja yang marah ketika sedang berpuasa maka keutamaan pahala berpuanya akan berkurang.Â
Orang tua harus menyampaikan hikmah tersebut kepada anaknya bahwa berpuasa itu salah satu hikmhanya adalah harus menahan marah (amarah).Â
Dalam pergaulannya dengan teman sebaya maka si anak harus terus menginternalisasiakn nilai atau hikmah puasa berkaitan dengan menahan amarah.Â
Berpuasa Sebagai Bulan Latihan Empati
Di bulan Ramadhan, anjuran untuk membantu meringankan orang lain atau sesama yang membutuhkan begitu terasa.Â
Anjuran untuk berzakat, infaq, dan sedekah dengan masif terus dikampanyekan oleh lembaga lembaga pengelola zakat baik pemerintah atau pun non pemerintah.Â
Sebagai orang tua maka tentunya kita harus dapat mulai memperkenalkan berkaitan dengan kebiasaan melakukan zakat, infaq dan sedekah kepada anak kita.Â
Dalam konteks lebih spesifik, maka anjuran berinfaq atau bersedekah sesuai kemampuan  kita harus terus dibiasakan kepada anak-anak. Dengan demikian rasa empati anak kepada sesama akan terus terasah dan mereka akan terbiasa dengan membantu sesama.Â
Dampak positif berpuasa satu bulan penuh bagi anak tentunya akan sangat banyak: kebiasaan disiplin waktu dan rutinitas ibadah, kemampuan menahan amarah atau manajemen emosi,dan  kemampuan berempati.Â
Tiga hal tadi tentunya akan menjadi bekal baik kecerdasan spiritual atau kecerdasan sosial bagi anak sebagai sebuah bekal mereka dalam menghadapi tahapan usia menuju remaja, dan dewasa. Selamat Berpuasa Untuk Anak-Anak Hebat!
Rudi Haryono
Dosen STKIP Muhammadiyah Bogor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H