Tradisi Yaqowiyu, yang dikenal sejak abad ke-16, dilaksanakan setiap bulan safar dalam kalender Islam, sehingga disebut juga sebagai tradisi Saparan. Ki Ageng Gribig sendiri disebut masih keturunan Raja Bhrawijaya V dari Kerajaan Majapahit. Sementara Airlangga Hartarto diketahui memiliki silsilah keturunan dari Ki Ageng Gribig.
Tentunya bisa dipahami jika datangnya bulan Sapar selalu dinantikan oleh masyarakat Jatinom, Klaten, Â dengan adanya perayaan upacara tradisional
sebaran apem Yaqowiyu. Kondisi lapangan yang terletak di selatan Masjid Besar Jatinom pada Jumat siang saat bulan Sapar dihadiri ribuan pengunjung yang ingin berebut kue apem.
Gunungan kue apem yang berukuran besar dengan bentuk yang menyerupai tumpeng diarak dari Masjid Besar Jatinom menuju ke panggung terbuka (amphitheater). Panasnya terik matahari serta riuh suara yang ditimbulkan oleh tabuhan suara dari instrumen rebana dengan beberapa instrumen ritmis lainnya mewarnai suasana pada siang hari itu. Kesenian yang digunakan untuk mengiringi prosesi upacara sebaran apem Yaqowiyu merupakan kesenian musik hadrah yang disajikan oleh kelompok kesenian yang bernama Mahbaba.
Hadrah sendiri merupakan kesenian Islami yang di dalamnya berisi sholawat Nabi Muhammad SAW untuk mensyiarkan ajaran agama Islam. Dalam kesenian hadrah, instrumen atau alat musik yang digunakan untuk mengiringi lagu-lagu shalawat antara lain: alat musik rebana, tam atau tung, darbuka, bass drum atau jidor, serta vokal. Secara etimologis, Hadrah berasal dari bahasa Arab, yakni hadlaroyahdluru-hadlran (hadlratan), yang memiliki arti 'hadir' atau 'kehadiran' serta 'kebersamaan' dan 'keselarasan'.
Itu pula yang mungkin membuat Airlangga Hartarto senantiasa ingin hadir di perayaan tardisi Yaqowiyu. Tidak sekadar memenuhi amanat keluarganya untuk melanggengkan dan melestarikan tradisi Yaqowiyu yang diperkenalkan oleh leluhurnya, Ki Ageng Gribig, ulama besar dan pahlawan pejuang, akan tetapi karena memang ingin selalu berada di tengah-tengah masyarakat. Hadir, berada bersama masyarakat, dan bersama-sama pula menyeleraskan keinginan untuk maju dan sejahtera.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI