Mohon tunggu...
Tubagus Adhi
Tubagus Adhi Mohon Tunggu... Wiraswasta - wartawan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

wartawan senior anggota PWI

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Airlangga Hartarto dan Tradisi Yaqowiyu Ki Ageng Gribig

8 September 2022   14:14 Diperbarui: 8 September 2022   15:01 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Airlangga Hartarto pada momen perayaan yaqowiyu tahun 2021. ((Foto: DPP Golkar).

Acara festival tersebut dimulai pada malam hari, saat masyarakat Jatinom dari berbagai desa membawa kue apem ke Masjid Agung Jatinom. Masjid berdekatan dengan bangsa pemakaman Ke Ageng Gribig.

Dari ratusan bahkan jutaan kue apem yang sudah didoakan di masjid, kemudian disusun dalam bentuk Gunung. Penyusunan gunungan apem itu juga ada artinya, apem disusun menurun seperti sate 4-2-4-4-3 maksudnya jumlah rakaat dalam shalat isa/ subuh/ zuhur/ ashar/ dan magrib.

Selepas acara sholat ashar keesokan harinya, apem disebar kepada pengunjung yang berharap mendapatkan apem tersebut. Tak heran mereka saling berebut untuk mendapatkan apem yang dilemparkan dari panggung di halaman masjid.

Dalam buku Muhammadiyah Setengah Abad 1912-1962 terbitan Departemen Penerangan RI disebutkan bahwa Ki Ageng Gribig masih keturunan Maulana Malik Ibrahim yang berputra Maulana Ishaq, kemudian berputra Maulana Ainul Yaqin (Sunan Giri), kemudian berputra Maulana Muhammad Fadhillah (Sunan Prapen) yang berputra Maulana Sulaiman alias Ki Ageng Gribig.

KH Achmad Dahlan yang bernama lahir Muhammad Darwis pendiri Muhammadiyah itu masih keturunannya Ki Ageng Gribig. Begitu pula dengan R. Hartarto dan Airlangga Hartarto yang nyata-nyata adalah keturunan wali, kiai besar bahkan masih pula keturunan raja-raja Jawa.

Keturunan Ki Ageng Gribig banyak yang sukses menjadi pejabat di negeri ini, termasuk Ir. R. Hartarto Sastrosoenarto, yang tak lain ayah dari Ir.Airlangga Hartarto. Ir.R.Hartarto Sastrosoenarto adalah keturunan asli yang lahir di Klaten, pada 30 Mei 1932. Sejarah mencatat jika di kemudian hari R. Hartarto menjadi Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993).

Ayah kandung Airlangga Hartarto itu juga pernah menjadi Menteri Koordinator bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998) dan Menteri Koordinator Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara (Menko Wasbangpan) pada Kabinet Pembangunan VII (1998-1999).

Sebagaimana ayahnya, Airlangga Hartarto juga melestarikan tradisi Yaqowiyu secara aktif. Ayah Airlangga Hartarto bahkan yang pertama melakukan renovasi bangsal di pemakaman Ki Ageng Gribig pada tahun 1992. Ini merupakan bentuk penghormatan sekaligus melestarikan budaya yang dilakukan untuk leluhurnya, sang penyebar agama Islam dan pejuang tangguh di Jawa.

Langkah R.Hartarto Sastrosoenarto dengan merenovasi bangsal di pemakaman Ki Ageng Gribig pada 1992 belasan tahun kemudian jika diikuti oleh Airlangga Hartarto. Putra kedua dari R. Hartarto itu juga terpanggil untuk merenovasi pemakaman yang usianya sudah ratusan tahun tersebut.

Pada tahun 2018, Airlangga yang kala itu menjabat sebagai Menteri Perindustrian merenovasi makam Ki Ageng Gribig. Ketua Umum Partai Golkar itu menyatakan jika renovasi yang dilakukannya hanya meneruskan upaya dari sang ayah untuk terus merawat makam leluhur mereka.

Airlangga Hartarto memenuhi amanat almarhum ayahnya untuk melanjutkan renovasi makam dengan merapikan bangunan dan lantai yang ada di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun