Mohon tunggu...
Tubagus Adhi
Tubagus Adhi Mohon Tunggu... Wiraswasta - wartawan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

wartawan senior anggota PWI

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kemelut di PPP dan KIB yang "Show Must Go On"

6 September 2022   09:47 Diperbarui: 6 September 2022   09:59 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat mungkin saja masih mempertanyakan apa sebenarnya yang tengah terjadi di PPP. Pendapat masyarakat mungkin saja terbelah. Serupa halnya saat merespon kemelut yang mendera Partai Demokrat tahun silam. 

Beberapa kader dan mantan kader Demokrat menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat, 5 Maret 2021. Kongres tersebut menetapkan Moeldoko, Kepala Staf Presiden (KSP)), sebagai ketua umum.

Namun mungkin belum lekang pula dari ingatan akan perlawanan yang dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan fungsionaris PD lainnya. Pada akhirnya, kepengurusan PD versi Moeldoko tidak memiliki legitimasi yang kuat. Pemerintah tetap mengakui PD pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Lebih dari setahun pasca kemelut yang mendera PD, kini PPP yang merasakannya. Perbedaannya, hantaman yang melanda PPP justru terjadi di tengah eskalasi yang semakin tinggi jelang menghadapi Pemilu 2024. 

PPP juga sudah menjalin kerja sama dengan Golkar dan PAN untuk berjuang menghadapi Pilpres, Pileg dan Pilkada serentak. Kini, publik mempertanyakan bagaimana nasib PPP dari kolaborasinya dengan Golkar dan PAN dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) itu.

Tentunya bisa dipahami bahwa apa yang terjadi di PPP tidak berkorelasi langsung dengan KIB. Kendati demikian, dalam tatanan politik, apapun bisa saja terjadi. KIB memang bisa saja 'easy going'. 

Kolaborasi yang tersaji lewat KIB bersifat lintas partai, bukan karena semata-mata faktor ketergantungan pada figur atau ketua umum. Oleh karena itu sangat mungkin KIB "show must go on".

Menariknya, PLT Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono sendiri sudah menyebutkan jika PPP akan tetap bersama KIB. PPP akan tetap menjalankan program-program KIB bersama PAN dan Golkar, tegas anggota Wantimpres itu.

PPP tidak akan cabut dari cabut dari KIB. PPP bahkan akan lebih meningkatkan program yang sudah disepakati sebelumnya, seiring jarum jam yang berputar ke depan. Jarum jam tidak pernah berputar ke belakang. Itu rangkaian pernyataan bijak Mardiono menyikapi masa depan PPP di KIB.

Sejumlah petinggi PP lainnya juga menegaskan jika partai berlogo Kabah tidak akan keluar dari KIB, kendati Suharso Monoarfa digantikan Muhammad Mardiono sebagai ketua umum. Mereka mengingatkan posisi Mardiono sebagai koordinator PPP di KIB. Hal itu memperkuat keyakinan PPP tidak akan keluar dari KIB.

Mardiono selama ini menjadi pihak yang terus menjembatani PPP dan KIB. Ia bergerak sebagai perwakilan PPP dengan rekan-rekan KIB, sebagaimana peran yang dimainkan Asman Abnur dari PAN dan Lodewijk Fredrich Paulus dari Golkar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun