politik nasional terus diwarnai manuver partai dan para aktor politik. Pergerakan sejumlah petinggi parpol meningkahi persiapan mereka menghadapi kontestasi akbar berupa pilpres, pileg dan berujung pilkada serentak.Â
MENJELANG Pilpres dan Pemilu 2024 jagatPada akhirnya koalisi tetap menjadi pilihan terbaik dari seluruh partai, tak terkecuali PDIP, satui-satunya partai yang berhak mengusung calon presiden sendiri. Namun, PDIP tampaknya terus berhitung jika harus main sendiri.
Perhitungan juga tengah dilakukan partai-partai lainnya, termasuk Golkar, yang sudah menjalin koalisi dengan PAN dan PPP. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Golkar, PAN dan PPP tentu tak bisa dipandang sebelah mata.Â
Kendati demikian, masing-masing partai dalam KIB masih terus berusaha mencari tambahan mitra. Keberhasilan menggaet mitra tentunya bisa menambah kekuatan.
Upaya memperkuat diri dalam koalisi itu pula yang dilakukan oleh Golkar. Ada sinyal kuat yang menunjukkan Golkar memperkuat peranannya dalam KIB dengan berupaya memasukan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Perindo. Dua partai yang memiliki basis pemilih kuat di kalangan milenial dan pengusaha muda.
Petinggi Golkar sudah beberapa kali melakukan pertemuan informal dengan PSI. Terkini, pertemuan keduanya digelar secara resmi melalui kunjungan sejumlah pengurus teras PSI pada Selasa (23/8/2022) malam lalu di Kantor DPP Golkar. Disebut resmi, karena pertemuan tersebut kemudian diungkap ke media, berbeda dengan pertemuan pendahuluan lainnya.
Publik mengapresiasi langkah jitu petinggi Golkar yang berhasil "menggiring" partainya Giring Ganesha dkk kemungkinan besar bergabung dengan KIB. Meskipun disebut-sebut baru penjajakan, namun diduga kuat jika kepastian PSI bergabung ke KIB tinggal menunggu waktu.
Airlangga Hartarto tak ingin disebut "show of force" atau bertindak sendiri. Ketum Partai Golkar menyebut pertemuannya dengan pimpinan PSI diketahui pimpinan partai yang tergabung di KIB. Airlangga mengisyaratkan jika pertemuannya dengan Giring Ganesha dkk mencerminkan kolektif kolegial yang diusung KIB.
Airlangga mengungkapkan, tak menutup kemungkinan PSI akan gabung ke KIB bersama Golkar, PAN dan PPP. Namun, saat ini, baru melakukan pendekatan. Yang jelas, jika PSI memutuskan datang, itu berarti mereka tertarik.
Selain bertemu PSI, Golkar juga akan menerima kunjungan para petinggi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Sebelumnya, PDIP bertandang ke Nasdem Tower, bertemu dengan Surya Paloh dan pimpinan teras Nasdem lainnya.Â
Seusai pertemuan, Surya Paloh mengisyaratkan jika Nasdem bisa saja mengusung Puan Maharani sebagai capres, di luar nama-nama yang sudah diputuskan didukung melalui Rakernas yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa.
Intensitas safari politik pimpinan partai besar kini cenderung semakin meningkat. Selain berencana bertemu dengan PDIP, dengan kemungkinan besar tetap diwakili oleh Puan Maharani, Golkar juga sudah mengagendakan pertemuan dengan beberapa partai lainya, misalnya Perindo-nya Harry Tanoesoedibyo.
Sulit menduga PDIP akan bergabung dengan KIB. Jauh lebih mudah memperkirakan PSI dan Perindo yang memilih ke KIB. Mengingat kedekatan PSI dan Perindo dengan Golkar, secara psikologis PSI dan Perindo merasa nyaman bergabung di KIB.
Posisi Golkar yang semakin kuat di KIB secara langsung meningkatkan peluang Airlangga Hartarto sebagai capres dari KIB. Apalagi, sebelum ini sudah bermunculan dukungan untuk Airlangga Hartarto untuk maju. Itu tentunya angin segar bagi KIB. Pencapresan Airlangga juga menunjukkan harga diri partai yang tergabung di KIB karena mampu mengusung capres dari internal KIB.
Koalisi perlu sosok capres dengan elektabilitas bagus untuk diusung pada Pilpres 2024. Ini tentu menjadi angin segar untuk Airlangga. Karena bagaimanapun KIB perlu sosok capres yang memiliki elektabilitas bagus. Diketahui, elektabilitas Airlangga Hartarto terus naik.
Sejumlah DPD Golkar terus mendesak Airlangga Hartarto mendeklarasikan dirinya sebagai capres, baik melalui Rapimda dan Rakerda. Yang lebih menarik, dukungan juga muncul dari pihak eksternal. Sejumlah komunitas lintas profesi yang menamakan diri Barisan Relawan Airlangga Hartarto (Baralangga) mendeklarasikan dukungan kepada ketum Golkar itu sebagai capres di Pilpres 2024.
Itu semua menjadi peluang bagus bagi Airlangga untuk menjadi capres KIB. Persaingan di KIB harus dilihat dari indikator suara. Perolehan Golkar lebih tinggi dibanding PPP dan PAN dalam Pemilu 2019, baik jumlah suara maupun jumlah kursi di DPR. Artinya, Â dalam konteks kalkulasi dan rasionalisasi politik, Â maka capres Golkar adalah bisa Airlangga.
Pencapresan Airlangga juga menunjukkan harga diri partai yang tergabung di KIB karena mampu mengusung capres dari internal KIB. Kemunculan dukungan untuk Airlangga sebagai hal yang positif mengingat status Airlangga sebagai capres resmi Golkar.
Airlangga jauh-jauh hari sudah ditetapkan sebagai capres resmi dari partai Golkar dalam munas, lalu diperkuat lagi dalam rapimnas. Artinya secara formal organisasi, secara aturan, Airlangga memang capres resmi Partai Golkar
Permintaan dari kader internal partai dan komunitas bukan hal aneh. Hal itu disebabkan Airlangga telah mengantongi izin partai untuk maju. Komunitas yang mendukung capres atau cawapres tentu memiliki parameter tertentu dalam mengarahkan dukungan pada sosok tertentu. Sebagai relawan tentu mereka punya ukuran, punya standar, punya parameter dalam mendukung capres-cawapres tertentu.
Bagaimanapun, persaingan akan semakin ketat dan dinamis. Peluang Airlangga untuk maju sebagai capres adalah bagaimana Airlangga bisa mendapatkan dukungan internal secara formal organisasi maupun dukungan dari kader.
Sosok yang diusung sebagai capres tentunya mempunyai kekuatan dukungan publik, finansial, dan pada akhirnya punya peluang memenangi Pilpres 2024.*
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI