Pekalongan, Dalam rangka menuntaskan program kemitraan dengan Bank Indonesia ( BI ) dan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) Profesor Dr. Hendrawan Supratikno Anggota DPR RI Komisi XI fraksi PDI P dapil X Jateng wilayah, Pemalang, Pekalongan dan Batang menggelar Penyuluhan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) dengan topik Waspadai Investasi.
Narasumber dari Novianto Utomo Kepala OJK Tegal, wilayah eks Karesidenan Pekalongan, Diikuti, Kepala desa se Kecamatan Sragi, Kepengurusan partai PDI Perjuangan SE Kecamatan Sragi, kader-kader dan para undangan lainnya, pada Sabtu ( 26 /11 ) berlokasi di Pendopo Kecamatan Sragi.
Dalam kegiatan itu nampak hadir, H, Riswandi. SH wakil Bupati Pekalongan, Forkompincam Sragi.
Digelarnya kegiatan itu bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang tata cara menyimpan investasi uang secara legal dan aman.
Menurut Prof. Dr Hendrawan Supratikno DPR RI. Komisi 11 dapil 10 Jateng fraksi PDIP, Kami turun di lapangan di Kabupaten Pekolangan dan Kabupaten Pemalang, pagi di Kecamatan Bojong dan sore Kecamatan Sragi dengan topik pembahasan Waspadai Investasi, karena kami dengar informasi di Kabupaten Pekalongan banyak korban-korban dari investasi ilegal atau investasi bodong kerugiannya sampai trilyunan rupiah.
Anehnya korban-korban itu dari tokoh-tokoh masyarakat seperti, kepala daerah, Camat, kejaksaan ada juga dari kepolisian padahal mereka lintrasinya tinggi tidak mungkin tertipu karena dia seorang pimpinan masyarakat dan pimpinan organisasi, Â Tetapi mareka bisa menjadi korban dari investasi-investasi ilegal atau investasi bodong," jelas Prof Dr Hendrawan.
Dengan adanya penyuluhan ini biar masyarakat melek dan pengerti tentang Investasi Ilegal atau investasi bodong yang sangat merugikan uang kita, kami berupaya untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat, karena dengan adanya penyuluhan itu masyarakat biar tahu dan  bisa milah - milah mana yang investasi bodong dan mana yang investasi legal." tambahnya
Dia berpesan kepada masyarakat harus selalu hati-hati memilih investasi sehingga uang kalian semua hasil dari susah payah segitu banyaknya tidak melayang ," tutupnya.(Rudi )