Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.
Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang karyawan bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekadar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja.
Secara garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya. (Marwansyah: 2012)
Hadist:
" Dari abu hurairah RA dari nabi SAW bersabda: Allah SWT berfirman ada tiga gologan (orang) yang aku (Allah) musuhi (perangi) pada hari kiamat, seseorang yang bersumpah (memberi gaji) atas nama- Ku lalu mengingkarinya, seseorang yang menjual orang merdeka lalu memakan harganya (hasil penjualannya) dan seseorang yang memperkerjakan pekerja kemudian pekerja itu menyelesaikan pekerjaannya namun tidak dibayar upahnya". (HR. Bukhari).
Jadi, salah satu bidang penting dalam administrasi/manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan personil/sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan, baik itu pendidikan seperti guru maupun tenaga kependidikan seperti tenaga administratif. Â Intensitas dunia pendidikan berhubung dengan manusia dapat dipandang sebagai suatu perbedaan penting antara lembaga pendidikan/organisasi sekolah lainnya, ini sejalan dengan pernyataan sergiovanni yang menyatakan bahwa :
"perhaps the most critical difference between the school and most other organization is the human intensity that characterize its work, school are human organization in the sense that their products are human and their processes require the socializing  of human"
Hal ini menunjukan bahwa masalah sumber daya manusia menjadi hal  yang sangat dominan dalam proses pendidikan/pembelajaran, hal ini juga berarti bahwa mengelola sumber daya manusia merupakan yang sangat penting dalam melaksanakan proses pendidikan/pembelajaran di sekolah. Sumber daya manusia dalam konteks manajmen adalah "people who are ready, willing and able to contribute to organization goals.Â
Oleh karena itu sumber daya manusia dalam suatu organisasi termasuk organisasi pendidikan memerlukan pengelolaan dan pengembangan yang baik dalam upaya dalam meningatkan kinerja mereka agar dapat memberi sumbangan bagi pencapaian tujuan. Meningkatnya kinerja sumber daya manusia akan berdampak pada semakin baiknya kinerja organisasi dalam menjalankan perannya dimasyarakat.
Meningkatkan kinerja sumber daya manusia memerlukan pengelolaan yang sistematis dan terarah, agar proses pencapaian tujuan organisasi dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien.Â
Ini berarti bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan, besar atau kecil, apapun jenis industrinya, aspek manajmen sumber daya manusia menduduki posisi penting dalam suatu perusahaan/organisasi karena setiap organisasi terbentuk oleh orang-orang, menggunkan jasa mereka, mengembangakan keterampilan mereka, mendorong mereka semua untuk berkinerja tinggi, dan menjamin mereka untuk terus memelihara komitmen pada organisasi merupakan factor yang sangat penting dalam mencapai organisasi. Menurut Barney sistem sumber daya manusai dapat mendukung keunggulan kompetitif secara terus menerus melalui pengembangan kompetensi sumber daya manusia dalam organisasi.
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen sumber daya manusia merupkan suatu pengakuan terhadap penting nya unsur manusia sebagai sumber daya manusia yang cukup potensial dan sangat menentukan dalam suatu organisasi, dan perlu terus diperkembangkan sehingga mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi maupun  pengembangan dirinya.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya Manusia (human resource development/HDR) adalah fungsi MSDM utama yang tidak hanya terdiri atas pelatihan dan pengembangan karier individu, pengembangan organisasi, serta manajemen dan penilaian kinerja.Â
Pelatihan dirancang untuk memberi para pembelajar  sejumlah pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk pekerjaan mereka saat ini. Pengembangan melibatkan pembelajaran yang beranjak keluar pekerjaan saat ini dan memiliki focus lebih berjangka panjang.
Perencanaan karier adalah proses berkelanjutan di mana individu menetapkan tujuan tujuan karier dan  mengindefikasikan cara cara untuk mencapai nya. Ini merupakan sebuah proses berkelanjutan dan sulit karena rata rata orang yang lulus kuliah dewasa ini bisa menghadapi lima hingga tujuh perubahan karier (karier, bukan pemberi kerja) dalam tahun tahun bekerjanya.
Pengembangan karier adalah pendekatan formal yang digunakan oleh organisasi untuk memastikan bahwa orang orang dengan kualifikasi-kualifikasi dan pengalaman pengalaman yang memadai tersedia ketika dibutuhkan. Karier karier individu dan kebutuhan kebutuhan organisasi tidak terpisah dan berbeda. Organisasi harus membantu para karyawan  dalam perencanaan karier sehingga kebutuhan kebutuhan dari keduanya dapat dipuaskan. (Asnawan, M.S.I: 2013)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H