Mohon tunggu...
rudie chakil
rudie chakil Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

Biarkan Ego Muthmainahku Berkreasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jatidiri

28 Januari 2016   17:17 Diperbarui: 28 Januari 2016   17:26 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jerit hati melayang dalam diam. 
Panas siang bak kubangan jahanam. 
Inginkan bersandar dalam dekapan kematian. 
Apa daya waktu masih hinggapi badan. 

Tak bisakah kau memaafkan dirimu sendiri? 

Badan ini terasa tak berdaya. 
Selalu kalah oleh gemuruh yang menghujam sukma. 
Api amarah membakar jiwa. 
Meminta terbang tinggalkan alam fana.

Apakah yg kau cari di dunia ini..?

Wahai Rudie...

Ada saatnya engkau begitu mengenal.
Dan ada saatnya engkau sedikitpun tidak mengenal.
Dirimu itu sesungguhnya seperti apa..?
Yah, hanya berusahalah yang kau punya.

Ada kalanya engkau benar.
Dan ada kalanya engkau salah.
Apakah engkau adalah apa yang kau pikirkan..?
Yah, kau hanya bisa berdo’a saja.

Duhai Rudie...

Aku hanya ingin mengelus rambutmu...

Aku tidak ingin, engkau menjadi malaikat. Apalagi menjadi iblis, sungguh aku tidak mau.
Aku hanya ingin, engkau menjadi dirimu sendiri.

Menjadi dirimu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun