Jejak Hati yang Terserak di Jalan
Aku melangkah perlahan menelusuri jalanan,Â
Takdir tak pernah membawa pada satu pilihan,
 Bahkan langkahku terkadang terasa semu,
 Seakan takdir telah lama menentukan cobaan ini.
Tak ada satu manusia pun yang mampu melukiskan,
 Bagaimana sakitnya menghadapi cobaan yang terus berdatangan,
 Hatiku yang dulu penuh semangat dan cinta,Â
Kini terserak berserakan di jalan yang kini tak bertuan.
Jejak hatiku yang terserak di jalan,
 Berterbangan tak beraturan di sepanjang tempat ini,
 Tak ada lagi rasa yang ada di dalam hatiku,Â
Hanya ada rasa kosong yang kini mendera hatiku.
Aku berharap pada satu titik cahaya,
 Yang mampu menuntunku pada jalan yang baru,
Namun kini aku meratapi takdir yang tlah dipilih,
Dan jejak hatiku yang terhampar di jalan ini.
Mungkin suatu saat aku akan menemukan,Â
Jejak hatiku yang lama hilang di dalam diriku,
Kembali memulihkan rasa cinta dan semangat,
Namun kini aku hanya bisa menangis,Â
Melihat jejak hatiku terserak di jalan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H