Mohon tunggu...
Rudi Parlindungan
Rudi Parlindungan Mohon Tunggu... profesional -

Belajar.....dan belajar @rudideep riv_ndra@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

“Jika Masih Ada 3 Hewan, Lingkungan Itu Layak Jadi Tempat Tinggal”

18 November 2011   16:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:29 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri Kehutanan RI, Zulkifli Hasan berbicara Pemanasan Global, Fahion Ramah Lingkungan dan kenapa 3 hewan yang menjadi barometer untuk menentukan sebuah daerah atau lingkungan layak dijadikan tempat tinggal ?

Pemanasan global yang kini terjadi mengakibatkan naiknya suhu bumi 2 derajat dalam setahun. Selain itu, pemanasan global juga mengakibatkan banyak pulau-pulau kecil di Indonesia akan tenggelam. Menanggapi hal itu Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan menghimbau agar masyarakat luas khususnya para pengusaha untuk lebih peduli akan lingkungan. “Bila tidak dimulai dari sekarang, maka diprediksi tahun 2040 akan terjadi kelangkaan pangan, termasuk kelangkaan air dan udara bersih,” kata Menhut ketika ditemui Hotlife beberapa waktu lalu di acara Fashion ramah lingkungan yang diselenggarakan oleh Echonic-Yayasan Enviloka di Jakarta.

Selanjutnya Zulkifli mengatakan agar masyarakat khususnya pengusaha tidak melakukan eksploitasi secara berlebihan terhadap hutan, laut, danau dan tanah. Karena, menurut ia, pada hakikatnya manusia yang butuh dan tergantung dengan alam, bukan sebaliknya. “Dalam kehidupan itu harus ada harmoni dan keseimbangan. Tujuannya agar kehidupan manusia dan alam tetap seimbang,” kata pria kelahiran Lampung, 17 Mei 1962 itu dalam sambutannya  ketika menghadiri acara Fashion Ramah Lingkungan di Pacific Place, Jakarta.

Jika kesadaran terhadap lingkungan tidak dibangun dari sekarang, maka yang terjadi bumi akan semakin rusak dan bertambah parah. “Sudah saatnya generasi muda ikut peduli akan alam dan lingkungan dimana tempat kita hidup. Karena, bila generasi muda tidak peduli maka bisa dibayangkan anak dan cucu kita nantinya akan mengalami kelangkaan pangan, air bersih dan juga udara bersih,” papar Zulkifli yang juga mengatakan kalau Indonesia adalah negara nomor satu yang memiliki hutan sub tropis dan hutan tropis terbesar didunia. Demi menjaga harmoni alam agar tetap seimbang dan kelangsungan hidup yang layak pun terus berjalan, Menhut menegaskan agar para pengusaha kini lebih peduli akan lingkungan dan alam. “Sudah saatnya para pengusaha menciptakan atau membuat taman atau hutan kota dan membantu pemerintah untuk kembali menghijaukan Indonesia, khususnya Jakarta,” harap ayah empat anak ini.

Karena penghijauan adalah salah satu cara untuk memperbaiki kondisi alam dan bisa meminimalisir pemanasan global. Oleh karena itu Menhut beserta jajarannya terus berupaya agar semua masyarakat, khususnya para pengusaha untuk lebih peduli akan alam dan serius dalam memproduksi produk yang ramah lingkungan. “ Dengan diselenggarakanyanya fashion ramah lingkungan ini, saya sebagai Menetri Kehutanan Republik Indonesia sangat bangga, karena dengan begitu generasi muda sudah berupaya menjaga keseimbangan kelangsungan hidup semua mahluk dibumi terutama manusia,” katanya. Kemudian Zulkifli memberitahu kawasan dan daerah yang layak dihuni atau menjadi tempat tinggal. “ Jika di daerah  dan kawasan atau lingkungan itu masih ada burung, katak dan kupu-kupu, maka daerah itu layak menjadi tempat tinggal. Kenapa harus ada burung, katak dan kupu-kupu? Karena ketiga hewan tersebut hidupnya sangat tergantung sekali dengan alam, terutama air bersih dan juga udara bersih. Artinya , jika ketiga hewan itu masih sering Anda jumpai disekitar lingkungan Anda, maka dapat dipastikan lingkungan Anda itu memiliki sumber air yang bersih, udara yang segar dan juga tanah yang subur,” tutup Zulkifli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun