Mohon tunggu...
Rudi Cahyono
Rudi Cahyono Mohon Tunggu... -

Creative Learning Designer | Parenting Consultant | Writing Coach | Lecturer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Menjadikan Resolusi 2013 Mempunyai Power?

23 Desember 2012   18:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:08 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resolusi berseliweran, mulai dari mulut yang berupa ucapan, tweet di lini masa, status di facebook, tulisan di blog dan tempelan di dinding-dinding kamar. Setiap tahun selalu seperti itu. Akhir tahun yang padat dengan resolusi. Namun, apakah resolusi itu sesuatu yang benar-benar akan kita usahakan? Tunggu dulu.

Apa resolusimu di tahun 2013? Pertanyaan ini akan lebih mudah dijawab jika makin mendekati akhir tahun 2012. Seperti sekarang ini, banyak yang membuat resolusi. Pasti Kamu salah satu diantar yang membuat resolusi 2013, iya kan? :) Eh iya, resolusi itu sendiri sebenarnya apa? Resolusi sebenarnya adalah resolve atau determination. Artinya sebuah tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan kembali atau melanjutkan usaha pencapaian. Dengan demikian, apa yang belom tercapai bisa diupayakan kembali. Jika sudah tercapai, capaian baru telah menanti, sebagai bagian dari upaya melanjutkan kehidupan. Selain itu, resolusi mengandung aksi. Resolusi bukan sekedar ritual kata-kata yang berbusa-busa di setiap akhir tahun. Karena itu, ketika kita mengucapkan resolusi, sebenarnya itu ekspresi dari apa yang kita niatkan dalam hati. Karena sudah diniatkan, maka sudah pasti kita meyakini apa yang kita ingini. Karena kita meyakini, maka ini sudah menjadi potensi gerak, sudah siap kita raih, kita jalani. Kenyataannya? Tiap akhir tahun, tidak sedikit ucapan resolusi yang tidak diyakini. Resolusi tak lebih dari bunga kata-kata. Karena hanya ucapan maka tak ada gairah (passion) untuk bersiap melakukannya. Resolusi bukan ucapan yang ikut-ikutan. Karena teman-teman bikin resolusi, maka aku ikutan bikin ah. Tidak, tidak seperti itu. Agar kita benar-benar beresolusi, maka apa yang perlu kita perhatikan? Beberapa hal berikut mungkin bisa dicermati. 1. Bayangkan ini akhir 2013 Banyangkan bahwa hari ini adalah akhir dari 2013. Kita bisa bayangkan kondisi kita pada akhir tahun tersebut. Coba imajinasi, lebih kita dekatkan kepada hal-hal yang kita inginkan. Jika gairah atau semangat kita semakin meningkat ketika membayangkan keinginan tersebut, maka itu adalah signal bahwa hal tersebut memang benar-benar kita harapkan. Harapan tersebut akan kita upayakan. 2. Kumpulkan bekal dari 2012 Tiap akhir tahun bukan hanya berisi cita-cita tahun depan, tetapi juga refleksi tahun lalu. Refleksi kita gunakan untuk menginventarisir atau mengumpulkan segala capaian yang telah kita buat. Dari pencapaian tersebut, kita lihat, apa saja keberhasilan yang telah kita raih? aktivitas apa yang lebih mudah berhasil? bagaimana sifat aktivitas tersebut? Jika pertanyaan-pertanyaan ini terjawab, maka kita akan lebih mudah beresolusi dan memiliki resolusi yang jernih. Resolusi yang disandarkan pada keunggulan atau potensi kita, akan lebih mudah kita yakini. Kita lebih tahu bagaimana mewujudkannya. 3. Lihatlah jarak antara imajinasi 2013 dan kondisi saat ini di akhir 2012 Poin 3 ini berarti melihat kesenjangan dari poin 1 dan poin2. Kita membandingkan imajinasi kita di akhir 2013 dengan kondisi sesungguhnya di akhir 2012. Jika jaraknya terlalu jauh, maka kita perlu moderasi, sehingga lebih dekat. Kita bisa mengurangi standar resolusi kita. Atau kita berusaha mengumpulkan kekuatan yang lain, sehingga yakin resolusi itu tetap bisa dicapai. Apa itu kekuatan lain? Misalnya saja kita mendaftar akses atau potensi-potensi orang atua lingkungan yang bisa kita manfaatkan. Jika kita mendapat gambaran bahwa ada banyak peluang atau dukungan dari lingkungan, maka resolusi tersebut bisa kita lanjutkan. 4. Buatlah 5 langkah andalan Untuk menjembatani jarak antara imajinasi kita di akhir 2013 dengan kondisi saat ini, di akhir 2012, maka kita perlu menetapkan 5 langkah andalan. Apa itu 5 langkah analan? Sebenarnya tidak harus berjumlah 5. Ini hanya untuk memudahkan buat contoh saja. Karena itu penitikberatan lebih kepada istilah 'andalan'. Artinya, langkah tersebut bisa diandalkan. Ukurannya? Yang jadi pedoman adalah kekuatan kita. Jika langkah tersebut menggunakan keunggulan kita, maka itu disebut langkah andalan. Kriteria yang lain adalah kemudahan atau realistis tidaknya langkah tersebut dilakukan. Makin realistis, makin bisa dijadikan langkah andalan. 5. Perjelas bayangan jalan yang kita tempuh menuju akhir 2013 5 langkah andalan yang telah kita buat, dapat kita bayangkan bagaimana langkah tersebut terjadi sepanjang 2013. Semakin jelas gambaran perjalanan kita, resolusi tersebut semakin bisa kita jadikan tempat menuju. Ketentuan jelas gimana? Jika perjalanan tersebut dapat diceritakan, dideskripsikan. Cerita adalah bentuk yang paling lengkap. Dengan cerita, imajinasi pun jadi seperti nyata. Cerita punya komponen pesan, ending, tokoh, setting, alur, yang kesemuanya menjadikan bayangan akan perjalanan kita semakin nyata. Demikian langkah-langkah (yang bisa juga disebut tips) membuat resolusi kita menjadi punya kekuatan. Bagaimana dengan resolusimu, apakah sudah diyakini dan punya kekuatan untuk diraih? Ingin berdiskusi denganku, boleh follow @rudicahyo dan kunjungi http://rudicahyo.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun