Mohon tunggu...
Rudi B Rosidi
Rudi B Rosidi Mohon Tunggu... -

kavtania.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kritikan terhadap Jokowi adalah Tabu?

16 Agustus 2014   19:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:23 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KRITIKAN TERHADAP JOKOWI adalah TABU?

Setelah melakukan pengamatan sejak aktif di sosial media selama Pilpres dan melakukan penelusuran referensi sejak 2012, saya berkesimpulan tetap:

"Jangan pernah melakukan sesuatu yang tidak disepakati oleh pendukung atau mengkritik atau bahkan menghebatkan seseorang atau kelompok yang berseberangan kepentingan politik dengan Pak Jokowi, kecuali siap dibully, akan dicari-cari kesalahan pribadi atau kelompoknya, dan dituduh punya kepentingan pragmatis oleh sebagian besar pendukungnya, bahkan ketika kritikan itu berasal dari seorang profesor atau ulama sekali pun yang selama ini dipandang oleh masyarakat memiliki kapasitas keilmuan dan obyektifitas yang tinggi."

Salah satunya yang pernah dialami Prof. Yusril Ihza Mahendra, Pakar Hukum Tata Negera yang 'dianggap' menghujat Pak Jokowi:

http://www.youtube.com/watch?v=KcK6ofwL8og

Benar kata Dosen Ilmu Pemerintahan UGM, Abdul Gaffar Karim yang pernah disampaikan pada 2013 silam:

“Diktator adalah orang baik yang disuntik vaksin anti-kritik. Jokowi yang dikondisikan tidak bisa dikritik sangat buruk bagi demokrasi. Jokowi itu bagus. Tapi kalau terus-menerus dikondisikan untuk tak bisa dikritik, ia akan jadi jelek bagi demokrasi”.

https://www.facebook.com/agkarim/posts/10201615298677588

Apakah beliau memang tidak punya kelemahan sedikit pun sehingga segala kritikan dianggap keliru?

Dan sepertinya semenjak Pilpres ini, virus anti-kritik ini menjalar juga ke sebagian pendukung Prabowo.

Prihatin ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun