Mohon tunggu...
Rudi Asman
Rudi Asman Mohon Tunggu... Musisi - Etnomusikolog

Alumni Mahasiswa Institut Seni Indonesia Jogja

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Asal-usul Serune Kalee Aceh

17 September 2019   10:58 Diperbarui: 17 September 2019   11:02 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Zaman pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636), Aceh mempunyai posisi penting. Kebudayaan di Aceh pada masa ini juga berkembang dengan pesat, salah satunya adalah bidang kesenian, dengan corak Islam yang kental.

Seniman serune kalee pada saat ini masih tergolong sedikit, faktor kesulitan pembelian alat yang telalu mahal hingga kurangnya referensi musikal untuk dapat mengolah serune kalee menjadi bagian garapan baru. Karya musik yang ada saat ini hasil dari para tokoh-tokoh. Tokoh seniman serune kalee pada saat ini dikenal dengan dua karakter. 

Pertama seniman yang masih memainkan lagu serune kalee hasil dari kelompok kampung Pande. Kedua seniman yang mengetahui atau menguasai keragaman materi musik serune kalee namun bermain pada wilayah musik garapan serune kalee. 

Seniman serune kalee pada tahun 1970-an dikenal orang-orang yang berdomisili di desa Kampung Pande Banda Aceh. Walaupun, ada juga seorang seniman serune kalee bertempat tinggal di desa Rima Banda Aceh. 

Kedekatan pemain serune kalee desa Kampung  Pande dengan sanggar Pendopo Provinsi Aceh menjadikan mereka dikenal sebagai tokoh seniman serune kalee. 

Dua tokoh besar dari desa Kampung Pande di antaranya adalah Abdullah Raja dan Ismail Sarong (B Ma'e) yang masih memiliki keturunan persaudaraaan dan Ceh Labo' dari Desa Rima dikenal sebagai tokoh seniman individu. 

Ketiga tokoh dikenal oleh masyarakat ini lebih sering menggarap musik serune kalee dengan suasana India atau irama-irama lagu-lagu Aceh, karya-karya musik mereka hingga kini masih dikenang. 

Musik serune kalee pada masa 1970-an lebih dikenal dengan mudah dikarenakan irama dan melodi yang diciptakan tidak rumit untuk didengarkan, selain dari itu juga musik serune kalee yang dibawakan dapat membuat suasana lebih khidmat, sehingga iring-iringan tersebut dapat merasakan kesakralan serta kemeriahan pada hari pelaksanaan intat linto baro.

Berdasarkan penjelasan di atas, instrumen tiup telah digunakan oleh masyarakat Aceh dari masa kerajaan. Namun, penamaan instrumen tersebut belum mendapat penjelasan secara pasti oleh masyarakat Aceh. 

Penamaan serune kalee yang sampai saat ini telah mendapat penjelasan dan telah dikenal pada saat Islam masuk ke Aceh, serta intrumen tersebut telah digunakan dalam berbagai aktifitas masyarakat Aceh. Serune kalee mengalami perkembangan  dimulai dari tahun 1970 hingga kini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun