Mohon tunggu...
rudi
rudi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Hati-hati Memilih Asuransi Jiwa Unit Link Axa Mandiri

10 April 2016   20:14 Diperbarui: 12 April 2016   09:23 7939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saya ceritakan terlebih dahulu pengalaman saya memiliki 3 asuransi jiwa AM.

Saya masuk asuransi jiwa unit link AM sekaligus 2 polis atas anjuran Financial Advisor (FA), dimana saya sudah katakan tujuan saya adalah investasi.  Saya top up tahunan 12 juta per tahun untuk masing-masing polis dimana pada saat itu IHSG sekitar 2500. Sekitar tahun ke 3 saya top up 90 juta pada saat IHSG sekitar rp. 3000. Portofolio di investasinya saya minta bergerak di saham. Dan FA nya kasih lihat brosur kinerja MI tersebut.

Kedua polis tersebut (satu konvensional, satu syariah), dengan cicil wajib 12 jt per tahun selama 5 tahun, dimana dijelaskan di depan bahwa dari 12 jt per tahun tersebut  jumlah yang dipotong per tahun untuk premi asuransi adalah berturut-turut dari tahun ke 1 sampai dengan ke 5 adalah : 80%, 60%, 40%, 20%, 10%.  Mulai tahun ke 6 tidak perlu cicil lagi (atau kalau cicil akan masuk semuanya ke porsi investasi).

Saya tidak tahu dan tidak diberitahu bahwa agar tidak perlu cicil di tahun ke 6 dst, harus mengajukan cuti premi pada tahun ke 6 tersebut. Pada tahun ke 6 tabungan saya dipotong lagi sehingga saya bayar total masing-masing polis adalah 6 x 12 jt (=72 juta) . Setelah kasus tersebut saya baru tahu kalau saya harus mengajukan cuti premi pada tahun ke 6, kalau tidak maka dianggap harus tetap membayar 12 juta per tahun. Hal ini tidak dijelaskan di awal. Jadi total uang keluar saya adalah :

2 (polis) x 12 jt (/tahun) x 6 tahun = 144 jt ,

ditambah top up 90 jt di tahun ke 3 atau ke 4, jadi total keluar uang rp 234 jt.

Beberapa bulan lalu (setelah mau masuk tahun ke 7) saya cek saldo investasi saya, ternyata saldo saya hanya sekitar rp 170 – 180 juta rupiah, posisi IHSG rp 4700. How come???

Saya mintakan penjelasan by email dan dibalas dengan jawaban tidak menjelaskan penyebabnya tetapi jawaban seperti nasabah awal yaitu ada potongan sebesar 80%, blab la bla mulai tahun pertama sampai tahun ke 5….

Hitungan bisa dilihat karena disini formatnya jadi kacau tabelnya.

Sebenarnya dari  angka diatas masih ada persentasi yang masuk lagi ke investasi, tapi biar lebih sederhana dan tidak ada alasan tricky dari asuransi AM kita abaikan saja angka itu.

Artinya, ada sekitar 234 jt – (2 x 25.2 jt) = 183 jt yang masuk ke investasi.

Pada tahun ke 6 tersebut saya terkena Cost Of Insurance (COI) yang akan saya jelaskan di bawah sekitar total rp. 5 juta untuk kedua polis. Jadi asumsi yang masuk ke investasi sebesar 178 juta (sebenarnya  dari porsi uang dari persentasi premi yang dikembalikan ke investasi masing-masing tahun ke 1 sampai ke 5 harusnya bias ditutupi, tapi mari kita lupakan dulu itu).

Apa yang menjadi pertanyaan besar saya sekarang adalah bagaimana pengelolaan dana di AM sehingga dapat dikatakan dengan IHSG yang sudah naik jauh, dapat dikatakan tidak ada hasil investasi, atau malah rugi?? Bagaimana lagi bila IHSG saat ini lebih rendah dari sebelumnya??

Itu kasus pertama. Kasus kedua saya dengan perusahaan AM sebagai berikut.

Kemudian sekitar setahun lalu saya masuk lagi polis ke 3 yaitu asuransi jiwa unit link AM dengan uang pertanggungan yang jauh lebih tinggi. Pada saat itu saya masih belum mengerti  apa itu COI serta perhitungannya. Dasar saya hanyalah karena sangat kecewa dengan hasil investasi 2 polis awal saya diatas sehingga saya mengejar UP saja dan ditawarkan sama FA polis ke 3, dimana hanya perlu cicil 2 (tahun) x 100 jt per tahun, dengan UP 800 jt sampai usia 99 tahun. Dimana tricky-nya?

Dari 100 jt tersebut, dipotong 20 jt untuk premi, sisanya 80 jt untuk investasi. Demikian juga untuk cicilan ke 2 tahun depan. Tapi saya baru cicil setahun, dimana pada saat saya masuk tersebut IHSG sekitar rp. 5000 .

Setelah hampir setahun, di IHSG sekitar 4600-4700 , saya cek saldo investasi, dan ternyata sudah turun jauh menjadi  hanya sekitar 62 jt.

Dari 20 jt premi tersebut sebenarnya ada porsi yang dikembalikan ke investasi, tapi utk penyederhanaan perhitungan kita abaikan saja biar AM ngga ngeles. Jadi saldo turun dari 80 jt ke 62 jt (turun 22.5%), dimana IHSG turun dari 5000 ke 4600 (turun 8%). Portofolio nya juga saham.

Kebetulan saya juga pemain saham, jadi saya tahu kondisi pasar dan saya tahu bagaimana kinerja-kinerja reksadana dibandingkan dengan acuan-nya (IHSG, LQ 45, dsb) dimana reksadana yang baik adalah yang bila acuannya turun, reksadana-nya tidak turun sejauh acuannya. Dan bila acuannya naik, reksadana nya naik lebih dari acuannya. Disitulah fungsi management investasi yang dilakukan oleh MI.

Akhirnya saya mundur dari asuransi ke 3 ini (surrender) dengan loss. Mengapa? Bisa dipelajari dibawah.

Sebenarnya apa itu COI, apa hubungannya dengan investasi, apa hubungannya dengan uang pertanggungan?

Prinsip asuransi ini adalah kita tetap mencicil selama masa pertanggungan sebesar COI (+ biaya adm). Jadi kalau FA menawarkan paket asuransi jiwa + unit link  dimana hanya wajib mencicil selama 5 tahun, HATI-HATI, ITU SANGAT TRICKY. DAN FA MENDAPATKAN KEUNTUNGAN DENGAN SEMAKIN BESAR ANDA MASUK BESAR DI AWAL.

Bila seperti saya diatas cicil 2 (tahun) x 100 jt (per tahun). Sebenarnya sejak tahun ke 3 dst sampai masa pertanggungan, pihak asuransi tetap menerima cicilan sebesar COI yang uangnya diambil dari hasil investasi yang dilakukan oleh MI.

Sebenarnya bagaimana hubungan antara pihak asuransi dan MI? Dan juga dalam kasus asuransi AM, bagaimana hubungan antara A dan M?

AM adalah kontrak kerjasama antara A dan M, tetapi sbnrnya nasabah tidak ada hubungannya dengan M (kalau dari kenalan saya yang kerja di M bilang bahwa A itu hanya numpang jual nama M saja). Dimana tetap nasabah itu urusannya ke A. Bila kontrak antara A dan M putus/habis, nasabah hanya akan berurusan dengan A, tidak ada urusan dan hubungan dengan M.

Apa hubungannya dengan MI? MI sebenarnya adalah pihak reksadana yang manage uang orang dan mengelolanya di portofolio-nya (dalam hal ini adalah saham). Jadi Perusahaan asuransi A, membuat kontrak kerjasama dengan M (hanya untuk jual nama), menyewa pihak ketiga sebagai pihak yang mengelola dana investasi (MI), dimana hasil dari investasi ini sebagian akan dibayarkan ke A sebagai COI.

Bagaimana cara perhitungan FA ketika memberikan simulasi di awal cicilan cukup misalnya 100 jt per tahun selama 2 tahun? FA memakai asumsi kinerja investasi. Biasanya mereka akan membuat 3 asumsi, hasil investasi rata2 rendah, sedang, tinggi. Dan melakukan hitungan per tahun investasi naik x%, kemudian dipotong COI, sisanya untuk dikembangkan sejumlah x% lagi nantinya, dst.

Apakah perhitungan tersebut mengikat? TIDAK

Apakah perhitungan tersebut benar? TIDAK JUGA. Mengapa? Silahkan dilihat contoh simulasi yang menunjukkan pengaruh COI dan berikut:

Hitungan bisa dilihat di https://belajarasuransiunitlink.wordpress.com/ karena disini formatnya jadi kacau tabelnya.
 

Terlihat pad atahun ke 18 hasil investasi sudah tidak cukup. Itu dengan asumsi average di 15% kinerja investasi.  Tapi , bagaimana bila ada 1 atau 2 tahun dimana hasil investasi jeblok?

Hitungan bisa dilihat di https://belajarasuransiunitlink.wordpress.com/ karena disini formatnya jadi kacau tabelnya.
 

Terlihat saldo hanya cukup sampai tahun ke 14.

Bagaimana lagi bila sampai kinerja negative? Silahkan anda coba hitung sendiri dengan excel, rumusnya sederhana : saldo tahun ke dua = (saldo tahun pertama x (1+kinerja investasi/100)) – COI per tahun pertama.

Bila kita lihat diatas, bila saldo sudah tren turun, diperlukan kinerja investasi yang jauh lebih besar untuk mengamankan lagi posisi. Tanpa adanya perbaikan kinerja yang sangat ekstrim, saldo akan terus turun digerus oleh COI yang angkanya tidak tergantung hasil investasi dan tiap tahun akan naik.

Bila kita coba-coba lagi dengan table tersebut terlihat betapa sensitive nya bila ada kinerja 1 atau 2 kali yang buruk. Jadi angka asumsi investasi rata-rata dapat menipu. Mengapa? Sebabnya adalah COI.

Asumsi rata-rata investasi berlaku bila tidak ada COI yang mengurangi saldo yang saat itu turun. Sebab saldo yang akan dikalikan dengan kinerja tahun depan adalah saldo yang sudah jauh lebih kecil karena sudah dikurangi COI.

Terus, bagaimana bila hasil investasi sudah tidak mencukupi (saldo sudah minus pada table diatas)?

Hanya ada 2 pilihan bagi nasabah:

Menyetorkan lagi sejumlah uang , contohnya pada table terakhir diatas, minus pada tahun ke 14, harus menyetor sejumlah uang bukan sebesar 33.1 juta, tetapi menyetor uang sejumlah tertentu dimana hasil investasi diharapkan akan menghasilkan sebesar 33.1 juta pada tahun ini, dan 36.3 jt pada tahun depan, dan seterusnya. Anda bias bayangkan berapa nilai uang yang anda harus setorkan lagi? Bandingkan dengan UP yang anda dapatkan.
Surrender / mundur. Konsekuensi semua uang yang selama ini anda setor hangus. Uang pertanggungan hilang.


Apa ruginya bagi AM? Dapat dikatakan TIDAK ADA. Kecuali merekaakan bilang namanya akan jelek, tapi dari pengalaman saya, AM tidak peduli akan hal itu, apalagi FA nya yang penting dapat nasabah apalagi yg mau top up di depan besar.

Jadi mengapa AM tidak merasa perlu untuk memaksa MI nya berkinerja baik? Rasanya tidak ada. Sebab dari pengalaman saya 3 polis dimana 2 polis selama hampir 7 tahun, serta 1 polis 1 tahun, semua berkinerja buruk, dan AM tidak memberikan penjelasan yang lugas mengenai tindakan kinerja MI nya. Dan saya sudah complain sebelumnya kinerja 2 polis pertama saya, ternyata polis yang ketiga begitu juga.

Bayangkan, bila kinerja MI bagus, AM akan tetap dapat COI dari perusahaan MI. Bila kinerja MI buruk, nasabah akan surrender dan uang pertanggungan yang nilainya besar akan lepas dari tanggung jawab AM.  Ketika saya complain ke kantor A (INGAT, ANDA TIDAK ADA URUSAN DENGAN M, SEMUA MASALAH ASURANSI ANDA AKAN DITANYAKAN KE KANTOR A), ternyata di sebelah saya juga memohon yang penting uang saldonya berapa saja asal ditarik secepatnya karena hasilnya minus.

Kedua kolaborasi antara AM dan MI-nya benar-benar seperti semua system kejahatan yang dapat dikatakan brengsek.

Dari ketiga polis diatas , COI yang merupakan factor yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan asuransi, tidak dijelaskan di awal. Terkesan disembunyikan. Setelah saya cek, ternyata dibuat di halaman paling belakang polis sebelum lampiran-lampiran. Bayangkan, harusnya COI dibuat di halaman depan dan dijelaskan sama seperti menjelaskan manfaat. AM hanya melampirkan table 1 baris 2 kolom dan mengatakan ini nilai COI tahun 1 dan tahun ke 2. Orang yang tidak sadar akan mengira angkanya kecil, ketika melihat tabel lengkapnya baru akan terkejut. Sebab angka itu akan mengatakan kalau investasi anda tidak mencukupi COI di tahun ke 10 dst, maka anda harus menyetor sejumlah besar uang, atau anda gugurkan polis anda.

SARAN SAYA :  KETIKA ADA FA YANG MENAWARKAN ASURANSI UNIT LINK , TIDAK PERLU BANYAK TANYA, LANGSUNG MINTA TABEL LENGKAP COI SAMPAI UMUR PERTANGGUNGAN. Tabel ini sudah ada standardnya di perusahaan tersebut, hanya seperti disembunyikan.  JUGA TANYA UANG ADMINISTRASI-NYA PER BULAN. Jadi anda tahu berapa tepatnya yang memotong hasil investasi. JANGAN ANGGAP  SEPELE UANG ADM INI, BISA JADI BESAR NILAINYA.

Setelah itu anda bisa hitung degnan excel seperti perhitungan di atas, itu pun jangan berpegang pada angka kinerja investasi rata-rata.  Pengalaman saya, grafik-grafik yang menggambarkan kinerja MI ketika pembukaan polis, tidak terlihat ketika saldo aktualnya, jadi saya tidak tahu grafik darimana sebenarnya yang dikasih lihat tersebut.

Apa lagi yang kita dapatkan dari tabel perhitungan tersebut?

Dengan menghilangkan COI (buat = 0), itu adalah hasil dari reksadana. Dari situ kalau kita lihat bahwa pada saat usia sudah tua, hasil reksadana itu sudah melebihi saldo investasi unit link termasuk UP – nya. Artinya: Secara ekonomi, kita hanya diuntungkan ketika / bila ada sesuatu ketika masih muda. Tetapi bila usia berlanjut sampai tua, hasil investasi unit link ini (+ UP nya) masih jauh dibawah reksadana murni.

Tulisan ini saya buat agar menjadi bahan pelajaran dan pertimbangan bagi pembaca sebelum masuk ke asuransi jiwa unit link (atau apa pun istilah nya dimana asuransinya sebenarnya terdiri dari investasi dan asuransi jiwa).

Sebagai perbandingan saja. Paralel saya masuk ke reksadana murni saham ketika saya masuk polis 1 dan 2, reksadana saya gain 100%. Makanya saya harus geleng-geleng kepala melihat kinerja MI AM ini. Sangat mengherankan dan mencurigakan.

Hal-hal yang dapat saya share dari penjelasan di atas:

Selalu mintakan COI di awal secara lengkap , ini akan disamarkan atau terkesan disembunyikan oleh FA. Bila bebrapa asuransi tidak memiliki COI, Tanya istilah yang lain karena bisa jadi hanya beda istilah, intinya berapa hasil investasi yang akan dipotong untuk premi setelah masa iuran wajib.


Bila anda memang mau masa penjaminan di usia muda, anda bisa mempertimbangkan asuransi ini tetapi dengan perhitungan COI, dan asumsi kinerja AM yang menurut saya konyol buruknya (artinya uang yang anda setor kemungkinan besar akan berkurang terus). Bila anda mengharapkan penjaminan masa tua, lebih baik anda masuk saja langsung ke reksadana.


Jangan tertipu dengan nama AM, dimana sebenarnya anda tidak ada urusan dengan M. jangan mengira bahwa dengan adanya M disitu anda merasa aman. TIDAK ADA HUBUNGANNYA.


Dari pengalaman saya, kinerja MI AM ini sangat tidak dapat diterima, agak mencurigakan dimana bagaimana pun IHSG atau acuan diluar, saldo kita tetap minus. Bayangkan, saya top up 90 juta , dengan IHSG naik 1300 poin (sekitar 40%), misalkan acuannya dia naik 30% saja, harusnya saya sudah ada tambahan 30 juta. Tapi malah minus, amazing….


Ketika anda sudah masuk ke AM, dan anda complain, anda akan sangat desperate karena respon mereka akan seperti mencuekkan anda. Mohon ini diperhatikan dimana ketika mereka menawarkan produknya sangat manis dan sangat supportif. Ketika anda sudah didalam, anda akan seperti tidak bisa apa-apa, sebab AM juga tidak peduli dengan masalah anda.


Rekan-rekan kerja yang lain ternyata mengalami hal yang sama dimana unit link dengan AM ini juga merugi, suatu pertanyaan besar….
Berapa kinerja investasi rata-rata yang bisa dijadikan asumsi? Tidak ada. Kasus saya yang terakhir (setoran 100 jt), kinerja investasi adalah -22.5 %. Secara hitungan tabel, akan sangat-sangat berat dan mustahil untuk recovery. Ini akan terus membebani tahun-tahun berikutnya dengan COI yang terus bertambah, sampai semua saldo yang ada habis. Itulah mengapa saya harus cut-loss daripada hangus semua.


Jangan terlalu percaya dengan grafik kinerja MI yang diberikan di awal. Bila mau masuk asuransi mungkin lebih baik yang cicilan rutin seumur hidup kecil-kecil saja. Informasi yang saya dapat bahwa FA akan mendorong kita untuk memilih paket-paket cicilan dalam waktu tertentu sejumlah besar uang sebab mereka mendapatkan komisi dari itu, nasabah is a looser.
Sebagai referensi berikut adalah tabel COI dari perusahaan asuransi Axa Mandiri:

Silahkan dilihat di https://belajarasuransiunitlink.wordpress.com/.

Note. Saya tidak berafiliasi dengan perusahaan asuransi atau pun MI manapun, hanya berharap pembaca tidak terjebak dengan penawaran-penawaran yang ada jebakan yang tertutupi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun