Menulis merupakan sebuah aktivitas yang terkadang dianggap susah-susah gampang. Aktivitas tersebut merupakan suatu bentuk menuangkan pikiran, pemahaman ataupun gagasan yang melekat di benak fikiran.Â
Terkadang menulis dianggap mudah namun ada juga yang menganggap sulit. Dengan menulis seseorang dapat berseni untuk menuangkan segala kegundahan yang melilit di fikirannya.
Menulis juga dianggap sebagai seni. Dimana segala gagasan dituangkan melalui huruf-huruf yang tersusun menjadi sebuah kalimat dan menjadi paragraf-paragraf yang memiliki makna. Â
Hasilnya  dapat menjadi suatu pengetahuan yang dapat dibaca dan dipahami bahkan diamalkan oleh mereka yang membacanya. Tentu manfaatnya juga sangat besar bagi yang menulis salah satunya menjadi amal jariyah.
Namun, ketika menulis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti kalimat yang lugas, mudah dipahami, tidak menyinggung perasaan khalayak ramai. Karena pasti tulisan yang ditulis oleh penulisnya mempunyai keinginan agar bisa dibaca  oleh masyarakat luas.Â
Selain itu, penggunaan tata tulis yang baik dan benar juga perlu diperhatikan. Karena ini akan berdampak bagi sang pembaca salah satunya dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman terhadap pernyataan-pernyataan yang ditulis.
Seperti yang diketahui, dengan menulis gagasan dapat abadi karena tercantum di secarik kertas, dicetak, dipasarkan, disebarluaskan bahkan dapat menjadikan seseorang tersebut yang menulis menjadi terkenal ataupun mendunia. Tidak jarang dengan menulis seseorang mendapatkan royalti ataupun keuntungan dari tulisan yang telah menjadi sebuah buku.Â
Menulis tidak hanya dapat dilakukan di secarik kertas yang dikumpulkan dan dicetak menjadi buku. Dapat juga dilakukan di media online seperti Wattpad, Blogspot dan berbagai situs atau media online tulis menulis lainnya.Â
Dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Ketika seseorang mendapatkan sebuah inspirasi dimanapun dan kapapun sudah bisa memulai untuk menulis karena tidak terikat atau terkekang oleh waktu yakni Fleksibel.
Terkadang ada sebagian yang menganggap menulis itu sulit. Dalam dunia akademik aktivitas tulis menulis sudah tidak asing. Bahkan dapat dikatakan sudah menjadi makanan sehari-hari.Â
Seperti menulis makalah yang dilakukan oleh mahasiswa untuk proses perkuliahan atau pembelajaran, menulis artikel yang akan diterbitkan atau dipublish pada jurnal baik ditingkat nasional maupun internasional.Â
Kemudian menulis Skripsi untuk jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2 ataupun Disertasi untuk jenjang S3 yang diawali juga dengan menulis Proposal Penelitian.Â
Tentunya karya tulis tersebut harus bebas dari mencuri tulisan orang lain yang biasa disebut dengan plagiasi, karena akibatnya sangat fatal dalam dunia akademik. Salah satu solusi yaitu dengan melakukan pharaprase.
Begitu melekat budaya literasi yaitu menulis di berbagai instansi-instansi pendidikan. Termasuk di sekolah-sekolah yang sudah mulai gencar membudayakan atau membiasakan peserta didik untuk menulis dan juga membaca.Â
Ini merupakan suatu bentuk untuk mewujudkan budaya literasi. Dengan menanamkan sejak dini budaya literasi salah satunya yaitu menulis dan membaca kedepannya peserta didik dapat terbentuk dalam dirinya memiliki minat dan hoby dalam dunia tulis menulis dan membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H