Pilkada, siapa yang tidak mengenalnya, hanya berbeda sedikit dengan PilKB, bila Pilkada adalah ketika jadi bisa lupa, dan PilKB bila lupa bisa jadi.. Tapi sejatinya Pilkada adalah proses demokrasi untuk menghasilkan pemimpin di provinsi dan  kabupaten/kota di Indonesia.
Setelah diakhiri putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan berakhirlah semua cerita dan penyajian  dari  jenis kecurangan-kecurangan antar calon, MK laksana  tsunami yang menggulung semua penghuni daratan pilkada. Alhasil bagi pihak yang kalah, tetap saja merasa tidak kalah meski telah menandatangani perjanjian siap kalah-siap menang... yah begitulah Pilkada.
Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan  baru saja melaksanakan Pilkada hanya menungga waktu pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih beberapa hari kedepan. Dari ceceran cacatan yang tersisa disudut lembarannya, ada cerita tentang pengelola masjid yang tidak lagi mau mengelola masjid lantaran masjid tersebut dibantu oleh pasangan calon yang bukan dia dukung, hingga pengelola masjidpun terbelah menjadi dua kelompok yang berseteru.. luar bisa bukan yang namanya pilkada, tidak hanya teman, keluarga, organisai bahkan sampai pengelola masjidpun menjadi tidak harmonis. Apakah gambaran tersebut akan terus tersaji hingga Ramadhan menjelang..Wallohu'alam bisswaf.
Semoga kotoran-kotoran yang tersisa dari setiap pesta demokrasi dapat terhapus digerbang ramadhan yang sebentar langi (semoga) kita jumpai dan perselisihan terhapus dari jabat tangan dihari fitri .. Selamat ramadhan, selamat berjuang melawan hawa nafsu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H