Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teruslah Melangkah

3 Februari 2025   23:06 Diperbarui: 3 Februari 2025   23:06 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Suara.Com)

Teruslah Melangkah

Mungkin jalan ini tampak terang,
Di antara bayang-bayang yang menari,
Hidup bukanlah sekadar mimpi semalam,
Langkah terayun dengan harap bersemi,
Tiap tapak mengukir jejak panjang,
Teruslah melangkah walau gelap menghadang.

Mungkin cahaya redup di kejauhan,
Kabut menutup pandangan mata,
Hidup bukanlah kisah tanpa perjuangan,
Peluh dan luka menjadi warnanya,
Namun hati tetap menyala penuh keyakinan,
Teruslah melangkah walau rintangan menghadang.

Mungkin badai menghalangi langkah,
Riuh angin menerpa dada,
Hidup bukanlah perjalanan tanpa lelah,
Ada luka, ada air mata,
Tapi takdir terus mengajak melangkah,
Teruslah melangkah walau badai menerpa.

Mungkin harapan mulai memudar,
Duka merayap di tiap sudut,
Hidup bukanlah sekadar angan yang pudar,
Setiap jatuh mengajarkan bangkit,
Keyakinan adalah cahaya yang membakar,
Teruslah melangkah walau harapan meredup.

Mungkin langkah terasa berat,
Duri menyayat telapak kaki,
Hidup bukanlah kisah yang selalu hangat,
Ada dingin yang menusuk hati,
Namun semangat tak boleh tersesat,
Teruslah melangkah walau luka menyayat.

Mungkin cahaya fajar tertutup awan,
Gelap menyelimuti jalan panjang,
Hidup bukanlah jalinan tanpa rintangan,
Ada cobaan, ada kepedihan,
Tapi tekad tetap jadi pegangan,
Teruslah melangkah walau kelam menyelimuti.

Mungkin ragu mengguncang dada,
Angin malam menusuk tulang,
Hidup bukanlah melodi tanpa nada,
Ada tinggi, ada rendah,
Tapi tiap nada punya makna,
Teruslah melangkah walau hati meragu.

Mungkin impian terasa jauh,
Seperti bintang yang enggan turun,
Hidup bukanlah jalur tanpa keluh,
Setiap detik penuh ujian,
Namun harapan tetap utuh,
Teruslah melangkah walau impian menjauh.

Mungkin gelombang menerpa perahu,
Membuat hati goyah dan takut,
Hidup bukanlah arus yang selalu teduh,
Ombak besar menguji ketahanan,
Tapi nahkoda tak boleh rapuh,
Teruslah melangkah walau ombak menggulung.

Mungkin malam terasa panjang,
Gelap pekat menelan terang,
Hidup bukanlah kisah tanpa bayang,
Ada gelisah di antara harapan,
Namun fajar tetap akan datang,
Teruslah melangkah walau malam membisu.

Mungkin tanah retak di depan,
Menguji langkah yang mulai lelah,
Hidup bukanlah taman penuh keindahan,
Ada jurang mengintai di sisi,
Namun kaki harus tetap berjalan,
Teruslah melangkah walau jalan terjal.

Mungkin cinta terasa pudar,
Seperti daun gugur di musim luruh,
Hidup bukanlah kisah tanpa hambar,
Kadang rasa diuji waktu,
Namun kasih sejati tetap mekar,
Teruslah melangkah walau hati terluka.

Mungkin teman pergi satu per satu,
Meninggalkan sepi yang menggigit,
Hidup bukanlah perjalanan tanpa ragu,
Ada kepergian yang menyisakan luka,
Tapi hati harus tetap bersatu,
Teruslah melangkah walau sendiri tersisa.

Mungkin harta menghilang lenyap,
Seperti ombak menghapus jejak,
Hidup bukanlah jaminan abadi,
Apa yang datang bisa pergi,
Namun kebajikan tetap lestari,
Teruslah melangkah walau tanpa harta.

Mungkin tubuh semakin lelah,
Bahu ringkih menanggung beban,
Hidup bukanlah sekadar mencari upah,
Ada makna dalam tiap langkah,
Walau tak semua bisa terjamah,
Teruslah melangkah walau tenaga menipis.

Mungkin kesabaran mulai menipis,
Saat doa belum terjawab,
Hidup bukanlah lorong tanpa tangis,
Ada air mata mengiringi harapan,
Namun keyakinan tak boleh habis,
Teruslah melangkah walau ujian berat.

Mungkin kekecewaan datang bertamu,
Merobek harapan yang tersisa,
Hidup bukanlah janji tanpa waktu,
Kadang mimpi butuh penantian,
Namun semua indah pada saatnya,
Teruslah melangkah walau hati kecewa.

Mungkin tak semua akan kita genggam,
Sebagian lepas di tangan waktu,
Hidup bukanlah tentang menahan genggam,
Ada yang harus dilepas pergi,
Tapi yang sejati takkan tenggelam,
Teruslah melangkah walau kehilangan.

Mungkin jalan ini tak berujung,
Seakan tiada akhir yang tampak,
Hidup bukanlah teka-teki yang terhitung,
Namun petualangan yang penuh arti,
Setiap langkah membawa pelajaran agung,
Teruslah melangkah walau tak tahu tujuan.

Mungkin inilah makna perjalanan,
Tidak selalu mudah atau nyaman,
Hidup bukanlah sekadar tujuan,
Tapi bagaimana kita bertahan,
Dalam setiap liku dan cobaan,
Teruslah melangkah walau jalanmu berliku.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun