Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teruslah Melangkah

3 Februari 2025   23:06 Diperbarui: 3 Februari 2025   23:06 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Suara.Com)

Teruslah Melangkah

Mungkin jalan ini tampak terang,
Di antara bayang-bayang yang menari,
Hidup bukanlah sekadar mimpi semalam,
Langkah terayun dengan harap bersemi,
Tiap tapak mengukir jejak panjang,
Teruslah melangkah walau gelap menghadang.

Mungkin cahaya redup di kejauhan,
Kabut menutup pandangan mata,
Hidup bukanlah kisah tanpa perjuangan,
Peluh dan luka menjadi warnanya,
Namun hati tetap menyala penuh keyakinan,
Teruslah melangkah walau rintangan menghadang.

Mungkin badai menghalangi langkah,
Riuh angin menerpa dada,
Hidup bukanlah perjalanan tanpa lelah,
Ada luka, ada air mata,
Tapi takdir terus mengajak melangkah,
Teruslah melangkah walau badai menerpa.

Mungkin harapan mulai memudar,
Duka merayap di tiap sudut,
Hidup bukanlah sekadar angan yang pudar,
Setiap jatuh mengajarkan bangkit,
Keyakinan adalah cahaya yang membakar,
Teruslah melangkah walau harapan meredup.

Mungkin langkah terasa berat,
Duri menyayat telapak kaki,
Hidup bukanlah kisah yang selalu hangat,
Ada dingin yang menusuk hati,
Namun semangat tak boleh tersesat,
Teruslah melangkah walau luka menyayat.

Mungkin cahaya fajar tertutup awan,
Gelap menyelimuti jalan panjang,
Hidup bukanlah jalinan tanpa rintangan,
Ada cobaan, ada kepedihan,
Tapi tekad tetap jadi pegangan,
Teruslah melangkah walau kelam menyelimuti.

Mungkin ragu mengguncang dada,
Angin malam menusuk tulang,
Hidup bukanlah melodi tanpa nada,
Ada tinggi, ada rendah,
Tapi tiap nada punya makna,
Teruslah melangkah walau hati meragu.

Mungkin impian terasa jauh,
Seperti bintang yang enggan turun,
Hidup bukanlah jalur tanpa keluh,
Setiap detik penuh ujian,
Namun harapan tetap utuh,
Teruslah melangkah walau impian menjauh.

Mungkin gelombang menerpa perahu,
Membuat hati goyah dan takut,
Hidup bukanlah arus yang selalu teduh,
Ombak besar menguji ketahanan,
Tapi nahkoda tak boleh rapuh,
Teruslah melangkah walau ombak menggulung.

Mungkin malam terasa panjang,
Gelap pekat menelan terang,
Hidup bukanlah kisah tanpa bayang,
Ada gelisah di antara harapan,
Namun fajar tetap akan datang,
Teruslah melangkah walau malam membisu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun