Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memahami Kristus Sebagai Logos : Perspektif Filosofis dan Teologis

1 Februari 2025   23:32 Diperbarui: 1 Februari 2025   23:32 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Holy Trinity Church)

Para murid bukan hanya memahami Logos sebagai gagasan, tetapi melihat, mendengar, dan mengalami sendiri Logos yang hidup dalam Yesus Kristus.

Kristus Sebagai Puncak Pemenuhan Konsep Logos

  1. Dalam filsafat Yunani, Logos adalah prinsip rasional yang mengatur alam semesta, tetapi tidak memiliki hubungan langsung dengan manusia.
  2. Dalam Kekristenan, Logos menjadi manusia dalam diri Kristus, sehingga bukan hanya konsep, tetapi pribadi yang hidup dan membawa keselamatan.
  3. Kristus disebut Firman yang Hidup karena:
    • Ia adalah sumber kehidupan, bukan hanya prinsip intelektual.
    • Ia adalah wahyu langsung Allah, bukan sekadar perantara.
    • Ia adalah Sang Penebus, bukan hanya pencipta.
    • Ia adalah Firman yang bertindak dalam sejarah, bukan hanya konsep filosofis.

Dengan demikian, Kristus sebagai Firman yang Hidup menggenapi konsep Logos dalam filsafat, tetapi dengan dimensi yang jauh lebih kaya dan lebih personal, karena dalam diri-Nya, Allah sendiri hadir di dunia dan berelasi langsung dengan manusia.

Kesimpulan

Memahami Kristus sebagai Logos mengajak kita untuk memandang kedalaman teologi Kristen yang terhubung erat dengan filsafat Yunani kuno, khususnya konsep Logos yang ditemukan dalam pemikiran Heraclitus dan Stoik. Dalam Injil Yohanes, Logos dipahami sebagai Firman yang bersama-sama dengan Allah, dan yang adalah Allah itu sendiri, yang memanifestasikan kebijaksanaan dan kuasa Allah dalam ciptaan dan sejarah umat manusia. Kristus sebagai Logos bukan hanya sebuah prinsip rasional atau hukum kosmik yang mengatur dunia, tetapi juga pribadi yang mengungkapkan Allah melalui inkarnasi-Nya. Kehadiran-Nya di dunia membawa pembaharuan yang bersifat holistik, menghubungkan manusia dengan Allah serta memberi arti dan tujuan bagi ciptaan secara keseluruhan. Dengan demikian, Kristus sebagai Logos bukan hanya menjadi pusat dari pemikiran teologis Kristen, tetapi juga membuka wawasan baru mengenai hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam semesta dalam konteks keselamatan dan pemulihan yang lebih luas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun