Biarlah Saja, Jangan Peduli
Di bawah langit kelabu yang diam membisu,
Akar-akar hidup menghisap pahit getir waktu,
Biarlah saja dunia menggugat makna dari tiap detik,
Keabadian takkan pernah dimiliki oleh siapa pun,
Hanya angin yang bisa menyusup di sela harapan,
Jangan peduli, waktu tetap akan berlalu.
Ranting-ranting retak oleh dingin yang sunyi,
Kisah-kisah tertinggal di sela buku yang berdebu,
Biarlah saja cerita terlupakan di tepian sejarah,
Karena tak semua kata dirajut untuk dikenang,
Ada luka yang memilih sembunyi dalam bisu,
Jangan peduli, semua akan kembali diam.
Langkah kaki yang tertatih mengeja takdir,
Menyisakan jejak samar di atas tanah basah,
Biarlah saja hujan menghapus semua yang tertulis,
Sebab ingatan terlalu rapuh untuk disandarkan,
Dan hati adalah ladang penuh teka-teki yang sunyi,
Jangan peduli, arah tetap akan menuntun.
Di ujung pertemuan ada garis samar perpisahan,
Seperti malam yang memeluk akhir dari terang,
Biarlah saja gelap menelan nyala yang berpendar,
Karena cahaya lahir dari rahim kegelapan,
Dan sunyi adalah ibunda dari semua yang merdu,
Jangan peduli, langkah tetap harus diayun.
Ketika suara kehilangan makna dalam gema,
Hanya keheningan yang setia mendengarkan,
Biarlah saja kata-kata hanyut tanpa tepi,
Tak semua percakapan butuh lawan bicara,
Karena jiwa sering lebih memahami tanpa suara,
Jangan peduli, bisu tak pernah mengkhianati.
Bayang-bayang menari di bawah remang lampu,
Menyisakan bentuk-bentuk yang kehilangan wujud,
Biarlah saja bayang itu pergi bersama malam,
Karena pagi selalu punya cara menciptakan ulang,
Setiap awal adalah kelahiran baru yang tersamar,
Jangan peduli, fajar tetap akan datang.
Kita adalah pelancong dalam peta yang tak lengkap,
Menyusuri jalan-jalan tanpa nama dan tanpa tanda,
Biarlah saja arah memeluk kehampaan tanpa tujuan,
Karena perjalanan adalah rumah bagi jiwa,
Dan hilang adalah cara untuk menemukan,
Jangan peduli, bumi tetap akan berputar.
Di dasar lautan, ada mimpi yang tertidur pulas,
Tak tergugah oleh gemuruh badai di atasnya,
Biarlah saja mimpi itu tetap dalam pelukan laut,
Karena mimpi tak selalu harus menjadi nyata,
Ada keindahan yang hanya hidup dalam angan,
Jangan peduli, biarkan angin membawa pesan.
Dalam hati yang tertutup, ada ruang untuk keajaiban,
Tapi keajaiban tak selalu mengetuk pintu yang sama,
Biarlah saja keajaiban mencari jalannya sendiri,
Karena takdir sering menyukai permainan teka-teki,
Dan keberuntungan kadang datang dari arah tak terduga,
Jangan peduli, semesta tahu caranya bekerja.
Jika langkahmu terhenti oleh dinding yang tinggi,
Jangan takut untuk menatap ke atas dan berharap,
Biarlah saja ketinggian memelukmu dengan dingin,
Karena kekuatan lahir dari keberanian menghadapi,
Dan perjuangan adalah nyanyian jiwa yang abadi,
Jangan peduli, jalan baru akan selalu terbuka.
Dalam sunyi yang meresap di antara detik-detik waktu,
Ada rahasia yang bersembunyi di sela nafas kehidupan,
Biarlah saja sunyi itu membentang tanpa batas,
Karena di dalamnya ada kedalaman yang tak terukur,
Dan terkadang jawaban lahir dari keheningan,
Jangan peduli, biarkan semuanya berjalan.
Luka adalah tanda bahwa kita pernah merasa,
Bahwa hidup bukan sekadar tarian tanpa makna,
Biarlah saja luka itu mengajarkan arti sembuh,
Karena tanpa sakit, kebahagiaan takkan sempurna,
Dan setiap goresan adalah guratan keindahan tersembunyi,
Jangan peduli, waktu akan menyembuhkan.
Ribuan bintang di angkasa tak saling mengenal,
Namun mereka menyala bersama dalam harmoni,
Biarlah saja kita seperti bintang yang diam,
Karena tak semua terang butuh pengakuan,
Dan cahayamu cukup untuk menyentuh gelapku,
Jangan peduli, biarkan kita menyala sendiri.
Ada waktu ketika angin membawa harum kenangan,
Membisikkan nada-nada dari masa yang lalu,
Biarlah saja kenangan itu hidup dalam bayangan,
Karena tak semua harus kembali ke masa kini,
Dan beberapa cerita hanya layak jadi sejarah,
Jangan peduli, biarkan mereka tetap di sana.
Hidup adalah permainan teka-teki yang tak selesai,
Keping demi keping, kita menyusunnya perlahan,
Biarlah saja beberapa potongan tetap hilang,
Karena ketidaksempurnaan adalah bagian dari seni,
Dan misteri adalah keindahan yang sulit terdefinisi,
Jangan peduli, teruskan saja bermain.
Di balik tirai hujan, ada cerita yang tak terucapkan,
Dingin membelai kulit, namun hati tetap hangat,
Biarlah saja hujan menyimpan rahasia itu sendiri,
Karena tak semua perasaan harus diungkapkan,
Dan beberapa emosi lebih indah dalam diam,
Jangan peduli, biarkan air menghapus jejaknya.
Ketika malam melingkarkan pelukan kelam,
Ada bulan yang setia menyinari meski redup,
Biarlah saja bulan bersinar sendirian di atas sana,
Karena cahayanya cukup untuk memandu arah,
Dan kesendirian bukanlah akhir dari segalanya,
Jangan peduli, bintang-bintang akan tetap setia.
Kita adalah butiran pasir di pantai waktu,
Tertiup angin, tenggelam dalam arus kehidupan,
Biarlah saja gelombang menghapus jejak-jejak itu,
Karena keberadaan tak selalu harus tertinggal,
Dan yang terpenting adalah perjalanan itu sendiri,
Jangan peduli, pantai akan selalu menerima.
Pohon-pohon tua berdiri tanpa mengeluh,
Akar-akar mereka tertanam dalam tanah yang diam,
Biarlah saja mereka menjadi saksi tanpa suara,
Karena kekuatan tak selalu butuh pengakuan,
Dan kebijaksanaan tumbuh dalam diam yang panjang,
Jangan peduli, biarkan mereka berdiri teguh.
Jika suatu hari kata-kata kehilangan arti,
Dan bahasa tak lagi mampu menyampaikan rasa,
Biarlah saja jiwa berbicara dalam keheningan,
Karena hati tahu bagaimana menyampaikan cinta,
Dan perasaan adalah bahasa universal tanpa kata,
Jangan peduli, cinta akan menemukan jalannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI