Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tergores oleh Waktu

21 Januari 2025   04:54 Diperbarui: 21 Januari 2025   04:54 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Wikipedia)

Wajah-wajah yang pernah kita kenal,
Kini hanya bayangan samar,
Perjalanan panjang yang penuh rasa, tergores oleh waktu,
Menghapus mereka dari kehidupan,
Namun jejak mereka tetap terasa,
Seperti bayang yang tak lepas.

Angin berbisik dalam kesendirian,
Membawa suara masa lalu,
Heningnya malam membingungkan, tergores oleh waktu,
Mengusik setiap kenangan yang ada,
Tapi tak ada yang bisa diubah,
Hanya bisa dikenang dan dilupakan.

Waktu berlalu dengan cepat,
Meninggalkan kita yang terdiam,
Pikiran terus melayang, tergores oleh waktu,
Di tengah perjalanan yang tak pasti,
Mencari harapan yang hilang,
Namun tak pernah menemukannya.

Bintang malam bersinar redup,
Di antara kegelapan yang ada,
Kegelapan mengelilingi, tergores oleh waktu,
Mencari cahaya yang hilang,
Namun hanya bayang yang kutemui,
Menuntunku dalam kegelapan.

Senyum yang dulu begitu cerah,
Kini terkubur dalam kesedihan,
Kepergian yang menyakitkan, tergores oleh waktu,
Meninggalkan luka yang tak terlihat,
Namun dalam hati terus berdarah,
Tanpa bisa sembuh.

Wajahnya yang dulu penuh kasih,
Sekarang hanya kenangan,
Tinggal keheningan, tergores oleh waktu,
Memisahkan kita dari kehidupan,
Namun jejak mereka tetap terasa,
Seperti bayang yang tak lepas.

Di setiap langkah yang kutempuh,
Ada jejak yang tertinggal,
Mimpi-mimpi yang hilang, tergores oleh waktu,
Menyusuri jalan yang penuh cobaan,
Namun tetap aku jalani,
Dengan harapan yang semakin pudar.

Cinta yang dulu menggebu,
Kini hanya tinggal kenangan,
Sekuntum bunga layu, tergores oleh waktu,
Memisahkan kita yang dulu satu,
Meninggalkan rasa sakit,
Namun tetap ada cinta yang pernah ada.

Di balik setiap tawa,
Ada luka yang tersembunyi,
Kehilangan yang menyentuh, tergores oleh waktu,
Menyisakan rasa yang tak terungkap,
Namun tetap bertahan dalam diam,
Karena waktu tak akan menunggu.

Akhirnya kita semua menjadi sejarah,
Yang hanya dikenang oleh waktu,
Kehidupan yang berlalu, tergores oleh waktu,
Di antara kenangan yang hilang,
Namun tetap ada yang tersisa,
Sebagai pelajaran yang tak terlupakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun