Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Invisible Hand : Konsep Ekonomi Adam Smith Pilar Utama Kapitalisme

19 Januari 2025   23:54 Diperbarui: 19 Januari 2025   23:54 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Kekuatan Pasar Digital
Dalam dunia digital, informasi mengalir lebih cepat dan lebih luas daripada sebelumnya. Konsumen dapat membandingkan harga, membaca ulasan, dan membuat keputusan yang lebih terinformasi. Hal ini, dalam teori, mendukung prinsip invisible hand, di mana konsumen memiliki kendali lebih besar atas pilihan mereka, sehingga mendorong produsen untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi.

2. Monopoli Digital dan Ketimpangan
Namun, revolusi digital juga membawa tantangan baru. Perusahaan teknologi besar seperti Google, Amazon, dan Meta sering kali mendominasi pasar, menciptakan monopoli yang menghambat persaingan sehat. Dalam kondisi ini, invisible hand tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, karena kekuasaan yang terlalu besar terpusat pada segelintir pemain.

3. AI dan Otomasi
Kemajuan dalam kecerdasan buatan dan otomatisasi menghadirkan tantangan lain. Meskipun teknologi ini meningkatkan efisiensi produksi, mereka juga berpotensi menggantikan tenaga kerja manusia, menciptakan pengangguran struktural. Invisible hand yang bertumpu pada prinsip permintaan dan penawaran tenaga kerja mungkin tidak cukup untuk mengatasi perubahan besar ini.

Tantangan Global: Perubahan Iklim dan Keberlanjutan

Di luar transformasi teknologi, perubahan iklim adalah ancaman eksistensial yang memengaruhi pasar global. Dalam sistem pasar bebas, biaya kerusakan lingkungan sering kali tidak diperhitungkan dalam harga barang dan jasa. Hal ini menciptakan apa yang dikenal sebagai market failure, di mana pasar gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien.

1. Eksternalitas Lingkungan
Invisible hand tidak memiliki mekanisme untuk menangani eksternalitas seperti emisi karbon, polusi air, atau deforestasi. Tanpa intervensi pemerintah melalui kebijakan seperti pajak karbon atau regulasi lingkungan, pasar cenderung mengabaikan dampak negatif dari aktivitas ekonomi terhadap planet ini.

2. Ekonomi Hijau
Masa depan ekonomi global membutuhkan transisi menuju model yang lebih berkelanjutan. Prinsip invisible hand dapat tetap relevan jika pasar diarahkan melalui insentif yang mendorong inovasi hijau, seperti subsidi untuk energi terbarukan atau investasi dalam teknologi ramah lingkungan.

3. Kerja Sama Global
Perubahan iklim adalah masalah lintas batas yang memerlukan kerja sama internasional. Dalam konteks ini, invisible hand perlu beroperasi di bawah kerangka kebijakan global yang memastikan bahwa semua negara berkontribusi pada upaya keberlanjutan.

Era Baru: Ekonomi Berbasis Etika

Dalam dekade terakhir, muncul tren baru yang menekankan pentingnya etika dalam ekonomi. Konsumen modern semakin peduli pada asal-usul produk yang mereka beli, apakah itu diproduksi secara adil, berkelanjutan, dan tidak merugikan komunitas tertentu.

1. Konsumerisme Berbasis Nilai
Konsumen kini menggunakan kekuatan pembelian mereka untuk mendorong perubahan sosial. Produk yang diproduksi secara etis, seperti kopi fair trade atau pakaian ramah lingkungan, menjadi semakin populer. Dalam konteks ini, invisible hand dapat berfungsi sebagai kekuatan positif, di mana permintaan akan produk etis mendorong produsen untuk meningkatkan praktik mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun