Namun, tantangan di era modern seperti monopoli, revolusi digital, perubahan iklim, dan ketimpangan ekonomi menunjukkan bahwa invisible hand tidak dapat beroperasi sepenuhnya tanpa dukungan kebijakan yang bijaksana. Pasar bebas perlu diarahkan dengan intervensi yang terukur, termasuk regulasi antimonopoli, insentif keberlanjutan, dan perlindungan sosial, untuk memastikan bahwa mekanisme pasar bekerja secara adil dan inklusif.
Selain itu, perubahan nilai masyarakat yang semakin menuntut keadilan sosial dan keberlanjutan memberikan peluang baru bagi invisible hand untuk beradaptasi. Konsumerisme berbasis nilai dan bisnis yang bertanggung jawab menunjukkan bahwa pasar dapat berkembang menjadi lebih etis dan berorientasi pada keberlanjutan jika konsumen dan produsen bersinergi dalam kerangka yang mendukung tujuan bersama.
Dengan kombinasi antara kebebasan pasar dan tata kelola yang tepat, invisible hand tetap menjadi prinsip yang relevan dalam membimbing perekonomian menuju masa depan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H