Pengantar oleh Keynes
"Selamat datang dalam debat yang sangat ditunggu-tunggu! Hari ini, kita akan menyaksikan duel abadi antara dua tokoh besar dalam dunia ekonomi: Adam Smith, Bapak Kapitalisme, dan Karl Marx, Sang Penentang Sistem Kapitalis. Kedua pemikir ini punya pandangan yang sangat berbeda tentang bagaimana dunia ekonomi seharusnya berfungsi. Saya John Maynard Keynes sebagai moderator, di sini hanya untuk memastikan bahwa tidak ada yang 'kapitalis' atau 'komunis' yang terlalu bersemangat... tapi jangan khawatir, saya juga siap memberikan pandangan saya—sedikit. Silahkan Tuan Smith, Anda mulai dengan tema dasar filosofi ekonomi".
Dasar Filosofi Ekonomi
Adam Smith:
"Begini, Tuan Marx, kapitalisme bukanlah monster jahat seperti yang Anda bayangkan. Kapitalisme adalah sistem yang memberi kebebasan kepada individu untuk mengejar kepentingannya. Dalam sistem ini, setiap orang, jika diberi kebebasan, akan berusaha untuk meningkatkan diri mereka dan berkontribusi pada masyarakat. Ini seperti—ya—kejuaraan olahraga, di mana setiap pemain berkompetisi untuk meraih medali emas, dan itu membawa kemajuan bagi semua orang."
Karl Marx :
"Kejuaraan olahraga, ya? Jika kita melihat sistem Anda, saya rasa itu lebih mirip dengan pertandingan tinju di mana hanya satu orang yang menang—dan itu bukanlah rakyat! Kapitalisme menciptakan pembagian yang sangat tidak adil dalam kekayaan. Mereka yang memiliki modal bisa bermain di lapangan yang lebih besar, sementara buruh yang menghasilkan barang-barang tersebut hanya mendapat sedikit, atau bahkan tidak mendapat apa-apa. Jadi, di mana keadilan dalam sistem itu?"
Keynes :
"Ah, jadi kalau begitu, kita sedang berbicara tentang kejuaraan yang diatur oleh siapa yang punya uang, bukan? Baiklah, saya kira dalam sistem ini, saya akan menjadi wasit yang sedikit lebih adil, memastikan semua orang dapat kesempatan yang sama. Hanya saja, kadang-kadang, saya khawatir wasit ini juga bisa terpengaruh oleh sponsor yang punya uang lebih banyak."
Adam Smith :
"Saya mengerti maksud Anda, Tuan Marx, tetapi Anda lupa bahwa kapitalisme juga menciptakan insentif untuk bekerja keras dan berinovasi. Jika saya bisa meraih keuntungan dari usaha saya, saya akan lebih termotivasi untuk menciptakan barang atau jasa yang lebih baik. Jadi, dalam ekonomi yang bebas, itu adalah kemenangan bagi semua orang. Bayangkan dunia di mana semuanya berjalan dengan efisien—seperti pabrik yang menghasilkan barang berkualitas, bukan malah berlarut-larut dalam kerumitan politik."
Karl Marx :
"Efisiensi? Tuan Smith, apa yang Anda sebut efisiensi, saya sebut eksploitasi. Sistem kapitalisme tidak mendorong inovasi demi kesejahteraan masyarakat, tetapi demi keuntungan segelintir orang. Anda berbicara tentang pasar bebas, tapi pasar itu tak pernah bebas bagi mereka yang tak punya apa-apa. Mereka yang miskin selalu dipaksa bekerja lebih keras untuk mendapatkan sedikit uang, sementara para kapitalis duduk santai di kursi mewah mereka."
Keynes :
"Baiklah, Tuan Marx, meskipun saya cenderung setuju bahwa tidak semua orang merasakan keuntungan yang sama, saya juga tidak bisa menyangkal bahwa inovasi terjadi di kapitalisme. Tapi tentu, terlalu banyak inovasi juga bisa membuat orang sakit kepala—seperti terlalu banyak gadget canggih yang membuat hidup lebih rumit."
Adam Smith :
"Sistem yang Anda tawarkan, Tuan Marx, berfokus pada pemerataan, yang tampaknya sempurna di atas kertas. Namun, sejarah menunjukkan bahwa sistem yang terlalu terpusat cenderung berakhir dengan kekurangan inovasi dan kemunduran. Kita tidak bisa mengorbankan kebebasan individu demi pemerataan yang sempurna. Saya lebih suka sistem di mana orang dapat memilih apa yang mereka inginkan dan bekerja keras untuk mencapainya. Itu adalah jalan menuju kemakmuran!"
Karl Marx :
"Sistem yang terlalu terpusat? Itu seperti melabeli ‘reformasi’ sebagai ‘kehilangan kebebasan.’ Kapitalisme telah membuat segelintir orang kaya raya sementara sebagian besar masyarakat menderita. Di mana kebebasan untuk mereka yang terpinggirkan? Dalam sistem yang Anda tawarkan, siapa yang punya kekuatan untuk mengatur pasar? Kapitalis! Anda sebut kebebasan, saya sebut penindasan!"
Keynes :
"Saya rasa, pada titik ini, kalian berdua sedang bicara tentang kebebasan dengan cara yang sangat berbeda. Tuan Smith, kebebasan untuk bertindak dalam pasar tidak selalu berarti kebebasan yang adil. Tuan Marx, meskipun saya mengerti bahwa Anda khawatir tentang ketimpangan, saya juga rasa tidak ada sistem yang bisa 'sempurna' tanpa sedikit kebebasan. Bagaimana menurut Anda?"
Sumber Kemakmuran
Adam Smith :
"Perlu Anda ketahui, Tuan Marx, kapitalisme tidak hanya tentang orang-orang kaya yang mengendalikan pasar. Sistem ini mendorong efisiensi dan spesialisasi. Saya mungkin tidak bisa membuat sepatu sebaik orang lain, tetapi saya bisa fokus pada hal yang saya lakukan terbaik. Ketika kita semua berfokus pada keahlian kita masing-masing, kita semua bisa menikmati hasilnya. Itu adalah jalan menuju kemakmuran bersama, tanpa perlu ada campur tangan negara."
Karl Marx :
"Ah, spesialisasi! Ya, jika Anda merasa nyaman hidup dalam dunia yang dikuasai oleh mereka yang sudah kaya, sementara pekerja—yang sebenarnya menciptakan nilai—hanya mendapat sepotong kecil dari hasil kerja mereka. Apa yang Anda sebut efisiensi, saya sebut eksploitasi. Mereka yang memiliki kekayaan mengontrol proses, dan hanya mereka yang benar-benar diuntungkan."
Keynes :
"Jadi, Tuan Marx, Anda menyebut efisiensi sebagai eksploitasi, sementara Tuan Smith menganggapnya sebagai kunci kemakmuran. Tapi mungkin kita bisa bersepakat bahwa efisiensi tanpa distribusi yang adil bisa mengarah pada ketidakadilan. Kita harus menemukan cara untuk memastikan semua orang mendapat bagian dari hasilnya."
Adam Smith :
"Ketidakadilan? Tentu, saya tidak menyangkal bahwa beberapa orang bisa saja mendapat keuntungan lebih besar. Namun, itulah yang membuat mereka berinvestasi dalam teknologi dan inovasi. Jika kita membuat semuanya setara, tidak ada insentif untuk berinovasi. Ingat, inovasi adalah pendorong utama kemakmuran dalam sistem kapitalisme!"
Karl Marx :
"Inovasi? Hanya inovasi yang menguntungkan segelintir orang. Itu adalah inovasi yang menguntungkan bagi mereka yang sudah berada di atas. Dan yang lebih buruk lagi, banyak orang yang bahkan tidak bisa merasakan hasil dari inovasi tersebut. Jadi, inovasi seperti apa yang Anda tawarkan, jika hanya beberapa orang yang menikmati manfaatnya?"
Keynes :
"Mungkin kita butuh inovasi yang lebih merata, di mana semuanya mendapat manfaat. Tetapi, apakah mungkin mencapainya tanpa mengorbankan kebebasan individu atau menciptakan ketergantungan pada negara? Ini menjadi semakin rumit, ya?"
Konsekuensi Sosial
Adam Smith :
"Saya kembali pada titik yang sama: kapitalisme memberi kebebasan bagi individu untuk bekerja keras dan meraih apa yang mereka inginkan. Jika mereka bekerja keras, mereka akan mendapat bagian yang layak. Sederhana. Tidak perlu aturan yang mengikat atau pemerintahan yang mengendalikan semuanya."
Karl Marx :
"Sederhana, memang. Tetapi bagaimana dengan mereka yang tidak memiliki kesempatan? Kapitalisme berfokus pada keuntungan pribadi, dan dalam sistem ini, yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin. Jadi, ya, 'kesederhanaan' itu sering kali hanya memberi keuntungan pada para kapitalis."
Keynes :
"Tentu, Tuan Marx. Tapi Tuan Smith juga punya poin valid—kapitalisme mendorong pencapaian individu. Namun, sistem ini juga bisa dengan cepat menjadi tak seimbang. Jika pemerintah tidak menjaga keseimbangan, kita bisa berakhir dengan sistem yang lebih menguntungkan segelintir orang."
Adam Smith :
"Saya setuju bahwa kita perlu beberapa regulasi dasar, tapi berikan pasar ruang untuk tumbuh. Biarkan sistem itu berjalan tanpa terlalu banyak campur tangan. Jika pemerintah terlibat terlalu banyak, kita mungkin justru menciptakan lebih banyak masalah."
Karl Marx :
"Masalah? Yang saya lihat adalah sistem yang memberi kekuatan lebih kepada mereka yang sudah memiliki modal. Pemerintah yang bekerja untuk kepentingan rakyat akan menciptakan distribusi yang lebih adil, dan itu adalah hal yang sangat penting."
Keynes :
"Menarik, kita berada di persimpangan antara kebebasan individu dan pemerataan kesejahteraan. Tuan Smith berpendapat bahwa kebebasan adalah inti dari kemakmuran, sementara Tuan Marx lebih menekankan pentingnya pemerataan untuk menghindari ketidakadilan. Dalam dunia nyata, mungkin kita perlu keseimbangan—kebebasan yang tidak mengorbankan kesejahteraan bersama, dan pemerataan yang tidak menghambat inovasi."
 Peran Negara dalam Ekonomi
Adam Smith :
"Tuan Marx, Anda terus berbicara tentang peran negara yang sangat besar, tetapi izinkan saya mengingatkan Anda bahwa intervensi negara seringkali malah memperburuk keadaan. Jika negara terlalu banyak campur tangan dalam ekonomi, kita akan kehilangan kebebasan untuk berinovasi. Negara seharusnya menjaga agar pasar tetap adil, tetapi tidak bisa mengendalikan semua aspek kehidupan ekonomi. Terlalu banyak regulasi akan menciptakan ketergantungan pada negara, bukan kekuatan individu!"
Karl Marx :
"Ah, kebebasan lagi, Tuan Smith. Kebebasan untuk siapa? Tentu, bagi para kapitalis yang bisa menikmati segala kemewahan, sementara rakyat kecil terjebak dalam ketimpangan. Negara harus berperan aktif untuk memastikan distribusi yang adil. Negara bukan musuh, tetapi pelindung rakyat. Dalam sistem yang Anda tawarkan, negara hanya menjadi alat bagi mereka yang sudah kaya. Itu bukan kebebasan, itu penindasan!"
Keynes :
"Saya rasa kita sudah sampai pada titik di mana kita harus menyadari bahwa keseimbangan sangat penting. Negara tidak bisa hanya diam, tetapi juga tidak bisa menjadi terlalu dominan. Saya lebih suka berpikir bahwa negara harus berfungsi sebagai penyeimbang, bukan sebagai penguasa tunggal—baik dalam kapitalisme maupun dalam sistem yang lebih terencana."
Adam Smith :
"Penyeimbang? Tentu, tetapi jangan sampai negara merusak daya saing yang muncul di pasar bebas. Dengan terlalu banyak campur tangan, kita akan menurunkan motivasi untuk berinovasi. Lihat saja contoh negara-negara dengan regulasi berlebihan—apakah mereka lebih maju? Tidak selalu. Saya lebih memilih kebebasan pasar yang memungkinkan kreativitas dan usaha berkembang tanpa hambatan."
Karl Marx :
"Ah, pasar bebas, Tuan Smith. Pasar bebas yang hanya bebas bagi mereka yang sudah punya modal. Kapitalisme tanpa regulasi sama saja dengan membiarkan serigala menjaga domba. Negara harus hadir untuk memastikan bahwa sistem ini tidak dieksploitasi oleh segelintir orang. Tanpa peran negara yang kuat, kita akan terus melihat ketimpangan yang semakin melebar."
Keynes :
"Saya rasa kedua sisi ini menunjukkan kelemahan dalam pandangan mereka. Tuan Smith, Anda mungkin benar bahwa kebebasan pasar dapat mendorong inovasi, tetapi tanpa pengawasan yang tepat, kita bisa berakhir dengan ketidakadilan. Tuan Marx, meskipun peran negara penting, kita juga harus berhati-hati agar tidak menciptakan sistem yang terlalu mengontrol—karena kita tahu bahwa sejarah menunjukkan hal ini tidak selalu berjalan dengan mulus."
Solusi untuk Ketimpangan Ekonomi
Adam Smith :
"Ketimpangan ekonomi, Tuan Marx, adalah konsekuensi alami dari perbedaan individu dalam keterampilan, kecerdasan, dan ambisi. Ketika kita memberi kebebasan kepada individu untuk mengejar kesuksesan mereka, ketimpangan ini tidak bisa dihindari. Tetapi, hal itu juga menciptakan insentif bagi semua orang untuk bekerja keras, belajar, dan berkembang. Jadi, solusi terbaik untuk ketimpangan adalah memberi lebih banyak kebebasan, bukan menghapusnya!"
Karl Marx :
"Tetapi kebebasan yang Anda tawarkan adalah kebebasan bagi mereka yang sudah punya—bukan kebebasan yang adil untuk semua. Ketimpangan bukanlah masalah alamiah, tetapi hasil dari sistem yang salah. Solusinya adalah sistem yang lebih adil, di mana negara mengambil peran dalam mendistribusikan kekayaan dengan cara yang lebih merata. Kita tidak bisa membiarkan segelintir orang mengontrol segalanya, sementara yang lainnya berjuang untuk bertahan hidup."
Keynes :
"Saya rasa, jika kita berbicara tentang solusi, kita harus mempertimbangkan lebih dari sekadar kebebasan individu atau peran negara yang terlalu dominan. Kita membutuhkan sistem yang bisa mengatur pasar dengan bijaksana—mendukung inovasi sambil mengurangi ketimpangan yang bisa merusak kesejahteraan sosial. Tentunya, ini bukan tugas yang mudah!"
Adam Smith:
"Jadi, Tuan Marx, solusi Anda adalah pemberontakan besar-besaran? Menggulingkan seluruh sistem kapitalisme dan menggantinya dengan sistem yang lebih 'adil'? Saya rasa ini adalah jalan yang penuh bahaya. Jika Anda menghancurkan kapitalisme, Anda hanya akan menggantinya dengan birokrasi yang lebih besar dan ketidakberdayaan. Kapitalisme mungkin tidak sempurna, tetapi sistem ini telah menciptakan kemakmuran lebih banyak daripada sistem manapun yang pernah ada!"
Karl Marx :
"Perubahan bukan berarti kehancuran, Tuan Smith. Sistem yang lebih adil bukanlah sistem yang mengekang, tetapi justru memberi kebebasan bagi setiap orang untuk berkembang tanpa eksploitasi. Kapitalisme memang telah menciptakan kemakmuran, tetapi itu adalah kemakmuran yang sangat terbatas. Saat kita berbicara tentang kemakmuran bersama, kita tidak bisa hanya fokus pada mereka yang sudah kaya."
Keynes :
"Ah, akhirnya kita sampai pada inti perbedaan antara kalian berdua. Tuan Smith, Anda melihat kebebasan individu sebagai kunci kemakmuran. Tuan Marx, Anda melihat pemerataan sebagai jalan menuju kemakmuran yang lebih luas. Kedua pandangan ini mengandung kebenaran, tetapi bagaimana kita menemukan titik tengah yang tidak merugikan salah satu pihak? Mungkin, solusi yang kita cari adalah kombinasi dari kedua ide tersebut."
Penutupan oleh Keynes
"Debat yang sangat menarik, Tuan-tuan! Kedua argumen ini mencerminkan pertarungan ide yang terus berlangsung—antara kebebasan pasar dan keadilan sosial. Namun, dunia nyata tidak pernah sesederhana itu, bukan? Mungkin kita membutuhkan sedikit lebih banyak kesabaran dan keseimbangan dalam menemukan solusi yang benar-benar efektif. Terima kasih atas partisipasi Anda, dan semoga debat ini memberi wawasan baru untuk kita semua. Sampai jumpa lagi di kesempatan berikutnya!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H