Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maaf, Aku Gagal Lagi

16 Januari 2025   22:49 Diperbarui: 16 Januari 2025   22:49 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Jawa Pos)

Telah kucoba bangkit meski rasa berat,
Namun kakiku terantai oleh rasa penat.
Walau kuterobos kabut yang menghalangi,
Badai kembali datang, aku terhenti lagi.
Maaf, Aku gagal lagi, meniti jalan hidup ini,
Rasa putus asa terus menyelimuti hari.

Telah kucoba menyusun puing harapan,
Namun takdir datang, membuyarkan perencanaan.
Walau kuteriakkan suara hati yang lantang,
Namun gema itu lenyap di ruang yang hampa dan hilang.
Maaf, Aku gagal lagi, menghentikan keruntuhan,
Hanya serpihan mimpi berserakan di perjalanan.

Telah kucoba melangkah tanpa rasa ragu,
Namun batu kecil menjatuhkanku bertalu-talu.
Walau kupaksakan senyum meski hati perih,
Senyum itu layu, tersapu hujan sedih.
Maaf, Aku gagal lagi, menjaga cahaya hati,
Membiarkan gelap kembali menyelimuti.

Telah kucoba menjadi seperti harapan mereka,
Namun diriku justru terjebak dalam dilema.
Walau kusembunyikan tangis di balik tawa,
Rasa sakit ini tak juga beranjak pergi dari dada.
Maaf, Aku gagal lagi, memenuhi ekspektasi,
Membiarkan kekecewaan menuliskan cerita ini.

Telah kucoba percaya pada jalan Tuhan,
Namun pertanyaanku selalu tak mendapat jawaban.
Walau kuhadirkan doa di setiap langkah,
Ketenangan itu tetap tak kunjung datang pasrah.
Maaf, Aku gagal lagi, menguatkan hati sendiri,
Mencari cahaya-Nya di tengah malam yang sunyi.

Telah kucoba menjadi seseorang yang berarti,
Namun bayanganku sendiri menghakimi diri ini.
Walau kulakukan segala cara untuk bangkit,
Namun aku selalu terjatuh, kalah oleh sakit.
Maaf, Aku gagal lagi, menjadi apa yang diingini,
Terlalu lelah untuk melawan diriku sendiri.

Telah kucoba menapaki hari dengan tabah,
Namun kerikil kecil mematahkan semangat yang lemah.
Walau kuucapkan janji untuk tak menyerah,
Namun langkahku terhenti, kembali kalah.
Maaf, Aku gagal lagi, menjaga mimpi yang ada,
Hanya menyisakan air mata dalam setiap doa.

Telah kucoba menjadi api yang terus menyala,
Namun hujan keraguan memadamkannya tanpa cela.
Walau kucoba melindungi nyala dengan tangan,
Hembusan angin ketakutan membuatnya padam perlahan.
Maaf, Aku gagal lagi, menjaga bara semangat,
Terpuruk dalam dingin yang membuat jiwa tersesat.

Telah kucoba berdiri di atas puing kehancuran,
Namun kekuatan ini rapuh, mudah terserak perlahan.
Walau kupanggil keberanian untuk hadir,
Namun ia bersembunyi, meninggalkan aku sendiri di akhir.
Maaf, Aku gagal lagi, menguatkan diri di ujung jalan,
Hanya sunyi yang menemani langkah perlahan.

Telah kucoba melangkah keluar dari bayangan,
Namun sinar itu terlalu jauh, tak terjangkau tangan.
Walau kubisikkan janji untuk tak menyerah,
Namun jiwaku terpuruk, terpuruk pasrah.
Maaf, Aku gagal lagi, mencintai hidup ini,
Terperangkap dalam kesedihan yang tak kunjung pergi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun