Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Pendidikan di China Menjadi Pilar Utama Kemajuan Bangsa

10 Januari 2025   02:34 Diperbarui: 10 Januari 2025   10:16 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Pandaily)

Banyak sekolah di daerah pedesaan yang masih menghadapi keterbatasan infrastruktur, seperti fasilitas laboratorium, perpustakaan, dan akses internet. Hal ini membuat siswa di daerah tersebut kesulitan untuk mengikuti standar pendidikan yang sama dengan siswa di kota.

Sebagai solusi, pemerintah telah memanfaatkan teknologi, seperti platform e-learning, untuk menjembatani kesenjangan ini. Namun, keberhasilan implementasinya masih tergantung pada akses internet yang memadai, yang juga menjadi tantangan tersendiri di beberapa daerah.

Tekanan Akademik yang Tinggi

Sistem pendidikan di China dikenal sangat kompetitif, dengan tekanan akademik yang tinggi bagi siswa. Fenomena ini terutama terlihat dalam persiapan untuk Gaokao, ujian masuk universitas nasional yang sering dianggap sebagai penentu utama masa depan siswa. Ujian ini tidak hanya menentukan akses ke universitas, tetapi juga memengaruhi peluang karier di masa depan. Akibatnya, siswa sering mengalami tekanan luar biasa selama tahun-tahun persiapan ujian.

1. Dampak pada Kesehatan Mental Siswa

Beban akademik yang tinggi menyebabkan banyak siswa mengalami stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Sebuah survei mengungkapkan bahwa sebagian besar siswa sekolah menengah atas di China merasa tertekan oleh ekspektasi orang tua dan masyarakat. Hal ini juga berdampak pada kesehatan fisik, karena banyak siswa harus belajar hingga larut malam, mengorbankan waktu istirahat mereka.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mulai memperkenalkan program pendidikan holistik yang menekankan pentingnya keseimbangan antara akademik dan kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah juga mulai menyediakan layanan konseling untuk membantu siswa mengelola stres mereka dengan lebih baik.

2. Fenomena "Education Arms Race"

Fenomena "education arms race" menggambarkan persaingan ketat di antara keluarga untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka. Orang tua berlomba-lomba mengirim anak ke bimbingan belajar atau sekolah elit dengan harapan meningkatkan peluang keberhasilan akademik.

Namun, kompetisi ini menciptakan ketimpangan sosial, karena keluarga dengan pendapatan rendah tidak mampu menyediakan fasilitas pendidikan tambahan yang sama. Masalah ini menimbulkan pertanyaan tentang keadilan dalam sistem pendidikan dan perlunya regulasi yang lebih ketat untuk membatasi tekanan kompetitif tersebut.

Adaptasi terhadap Perubahan Global

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun