Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perilaku Korupsi Menurut Pandangan Sartre

7 Januari 2025   23:42 Diperbarui: 8 Januari 2025   14:11 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sartre melihat ini sebagai bentuk dari penolakan terhadap kebebasan otentik. Dalam bad faith, seseorang memilih untuk mengabaikan kenyataan dan bertindak seolah-olah mereka tidak memiliki pilihan atau tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka. Mereka menghindari untuk mengakui bahwa, meskipun sistem atau lingkungan mereka tidak ideal, mereka masih memiliki kebebasan untuk memilih tindakan yang lebih etis. Dalam kasus korupsi, "bad faith" ini adalah cara individu menghindari tanggung jawab moral mereka dengan menyangkal dampak negatif yang ditimbulkan oleh tindakan mereka.

3. Pengaruh Sosial dan Struktural: Ketegangan Antara Kebebasan dan Pembatasan

Sartre mengakui bahwa meskipun kebebasan adalah inti dari eksistensi manusia, kita tidak hidup dalam ruang vakum. Lingkungan sosial, politik, dan ekonomi memengaruhi pilihan-pilihan kita. Dalam masyarakat yang penuh dengan ketidakadilan dan ketidaksetaraan, seseorang mungkin merasa terpaksa melakukan tindakan yang salah, seperti korupsi, untuk bertahan hidup atau memperoleh keuntungan.

Namun, meskipun Sartre mengakui bahwa faktor eksternal bisa memengaruhi pilihan individu, ia tetap berpendapat bahwa kebebasan manusia tidak sepenuhnya terkurung oleh kondisi eksternal. Seseorang tetap memiliki kebebasan untuk memilih, bahkan dalam situasi yang penuh tekanan atau dalam sistem yang tampaknya tidak adil. Korupsi yang dilakukan di bawah tekanan ini, meskipun bisa dipahami dalam konteks sosial yang lebih besar, tetap merupakan penghindaran dari tanggung jawab moral yang datang dengan kebebasan otentik.

4. Eksistensialisme dan Moralitas: Tanggung Jawab terhadap Orang Lain

Bagi Sartre, moralitas bukanlah sesuatu yang dapat ditentukan oleh hukum atau aturan yang baku. Moralitas adalah sesuatu yang terbentuk melalui pilihan-pilihan pribadi kita yang disadari dan dipertanggungjawabkan. Setiap tindakan kita memiliki dampak terhadap orang lain, dan kita harus selalu mempertimbangkan dampak tersebut dalam memilih tindakan kita. Dalam hal ini, korupsi adalah bentuk pelanggaran moral yang tidak hanya merugikan individu yang menjadi korban langsung, tetapi juga merusak hubungan sosial dan merusak kepercayaan dalam masyarakat.

Sartre berpendapat bahwa setiap individu harus bertanggung jawab tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi juga terhadap orang lain dan masyarakat secara keseluruhan. Tanggung jawab ini mengharuskan kita untuk bertindak dengan integritas dan berusaha memperbaiki keadaan, alih-alih memilih jalan yang merugikan banyak orang demi keuntungan pribadi. Korupsi adalah bentuk pengabaian terhadap tanggung jawab ini.

5. Hidup yang Otentik: Menghadapi Tanggung Jawab dengan Kejujuran

Sartre menekankan pentingnya hidup otentik, yaitu hidup yang dijalani dengan kesadaran penuh atas kebebasan dan tanggung jawab kita. Hidup otentik berarti bertindak dengan integritas, bertanggung jawab atas pilihan kita, dan tidak melarikan diri dari kenyataan. Dalam konteks ini, korupsi adalah bentuk pelarian dari hidup otentik. Seseorang yang terlibat dalam korupsi tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga menghindari hidup yang penuh tanggung jawab dan kejujuran.

Korupsi sering kali dilakukan karena individu tidak ingin menghadapi kenyataan yang sulit atau tidak ingin menanggung akibat dari pilihan moral mereka. Ini adalah bentuk penghindaran terhadap kebebasan otentik yang datang dengan tanggung jawab moral.

6. Pengaruh Lingkungan: Antara Kepentingan Pribadi dan Kebebasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun