3. Penyanyi Modern:
Beberapa artis modern, seperti Mariah Carey, Rod Stewart, dan Lea Michele, juga telah merilis versi mereka, memberikan interpretasi baru terhadap lagu ini tanpa menghilangkan makna aslinya.
Tradisi di Seluruh Dunia
Di berbagai belahan dunia, Auld Lang Syne dimainkan dengan cara yang unik tetapi tetap mempertahankan esensi universalnya:
1. Skotlandia:
Di tanah asalnya, lagu ini adalah bagian penting dari perayaan Hogmanay, di mana orang-orang membentuk lingkaran besar, bergandengan tangan, dan bernyanyi bersama.
2. Amerika Serikat:
Di Times Square, New York, Auld Lang Syne dinyanyikan saat bola raksasa jatuh menandai pergantian tahun.
3. Asia:
Di Jepang, lagu ini digunakan sebagai simbol perpisahan di sekolah atau akhir acara resmi, memberikan sentuhan emosional dalam momen transisi.
Sebuah Warisan yang Abadi
Auld Lang Syne adalah lebih dari sekadar lagu. Ia adalah simbol universal tentang kenangan, hubungan manusia, dan harapan untuk masa depan. Dengan melodi yang indah dan lirik yang mendalam, lagu ini terus hidup di hati jutaan orang setiap malam Tahun Baru.
Melalui tradisi ini, dunia diingatkan bahwa meskipun tahun berganti, hubungan manusia dan nilai-nilai kemanusiaan tetap abadi. Maka, ketika kita menyanyikan Auld Lang Syne, kita tidak hanya menyambut tahun baru tetapi juga menghormati perjalanan hidup kita yang penuh makna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H