Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bercinta dengan Puisi

23 Desember 2024   18:58 Diperbarui: 23 Desember 2024   18:58 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Bait-bait ini adalah denyut jantungku,
Menyuarakan cinta yang tak terucap,
Mengubah sunyi menjadi simfoni abadi,
Melukis langit dengan warna emosi,
Yang tak pernah memudar dari ingatan.

 Aku bercinta dengan puisi tanpa malu,
Menyerahkan diri pada irama yang bebas,
Mengikuti alur yang ditulis hati,
Menemukan rumah dalam setiap baitnya,
Dan membangun surga dari kata-kata.

 Kata-kata ini adalah ciuman lembut,
Yang menyentuh jiwa tanpa permisi,
Menghidupkan kehangatan dalam relung hati,
Menghapus duka dengan sentuhan manis,
Dan meninggalkan jejak yang abadi.

Puisi adalah kekasih yang tak pernah pergi,
Ia hadir dalam sunyi dan keramaian,
Menemani setiap langkah dalam hidup,
Memberi makna pada keheningan waktu,
Dan menciptakan harmoni dalam kekacauan.

Dalam pelukan puisi, aku menemukan damai,
Membuang resah yang membebani jiwa,
Menjadikan kata sebagai obat luka,
Mengubah dunia dalam dekapan makna,
Dan menemukan cinta yang takkan berakhir.

 Aku bercinta dengan puisi di setiap pagi,
Menyeduh kata-kata seperti kopi hangat,
Menghirup aroma makna yang memikat,
Menyusuri jalan yang tak pernah henti,
Menemukan keindahan dalam setiap langkah.

Dalam setiap bait, aku menemukan diriku,
Yang hilang dalam keramaian dunia,
Puisi membawaku pulang ke rumah jiwa,
Menghapus debu dari hati yang letih,
Dan menghidupkan api yang hampir padam.

Puisi adalah kekasih yang tak menuntut,
Ia menerima segala yang kuberikan,
Merangkul kesalahan dan kelemahan,
Membuatku merasa hidup kembali,
Dalam cinta yang tulus tanpa syarat.

Setiap kata adalah cermin yang memantulkan rasa,
Mengajakku berdansa dalam harmoni emosi,
Puisi memelukku dengan kejujuran abadi,
Menyentuh relung hati yang terdalam,
Dan meninggalkan jejak cinta yang abadi.

Bercinta dengan puisi adalah perjalanan,
Yang tak pernah menemukan akhir atau batas,
Menghidupkan jiwa dalam tarian kata,
Menemukan cinta yang tak pernah pudar,
Dan memeluk keabadian dalam setiap baitnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun