Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tanpa Jejak, Tanpa Arah

20 Desember 2024   09:01 Diperbarui: 20 Desember 2024   09:01 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa Jejak, Tanpa Arah

Di dunia yang luas, aku berjalan tanpa jejak,
Tak ada arah yang jelas, hanya ruang kosong,
Langkahku bergema dalam kehampaan yang abadi,
Setiap detik yang berlalu tak meninggalkan bekas,
Apakah aku hidup atau hanya sekadar mengalir?

Langit di atasku tak memberi petunjuk apapun,
Bumi di bawahku terasa seperti awan tipis,
Aku melangkah, tapi tidak tahu kemana,
Setiap arah terasa salah, namun aku terus maju,
Tanpa jejak, tanpa arah, aku mencari arti hidup.

Jejak yang hilang, aku tidak tahu kemana pergi,
Kehidupan seakan sebuah perjalanan tanpa peta,
Setiap langkah terasa ringan, tapi hampa,
Aku bergerak tanpa tahu tujuan akhir,
Tanpa jejak, tanpa arah, aku terus mencari diri.

Waktu berlalu, namun tak ada perubahan yang nyata,
Seperti angin yang berhembus tanpa meninggalkan jejak,
Langkah-langkahku tak berarti apa-apa,
Namun aku tetap bertahan, meski tanpa arah yang pasti,
Tanpa jejak, aku mencari arti dari setiap hembusan angin.

Aku bertanya pada angin, pada langit, pada bumi,
Namun tidak ada jawaban yang datang untukku,
Kehidupan ini terasa seperti misteri tanpa ujung,
Namun aku tetap berjalan, meski tanpa petunjuk,
Tanpa jejak, tanpa arah, aku mencari kedamaian.

Kadang aku merasa hilang di antara waktu,
Mencari arah di tengah kabut yang pekat,
Namun jejakku menghilang begitu saja,
Apa yang kucari, apakah hanya fatamorgana?
Tanpa jejak, tanpa arah, aku terus mencari kebenaran.

Bumi tak memeluk langkahku dengan hangat,
Langit tak memberi ruang untukku terbang,
Aku seakan menjadi bagian dari kehampaan ini,
Tanpa arah, namun tetap melangkah,
Tanpa jejak, aku bertanya, apakah aku masih hidup?

Di setiap sudut dunia, aku melihat bayanganku,
Namun bayanganku sendiri menghilang ketika aku berpaling,
Tanpa jejak di tanah, tanpa arah di hati,
Aku berjalan tanpa tahu, apakah ini jalan yang benar,
Namun aku terus mencari, meski tak tahu apa yang kutemui.

Angin yang berhembus hanya membuatku terdiam,
Langit yang luas hanya semakin menggelap,
Aku berjalan dalam keheningan yang menyesakkan,
Setiap langkah terasa berat, namun aku tak berhenti,
Tanpa jejak, tanpa arah, aku tetap berjalan.

Aku merasa kosong di tengah keramaian dunia,
Tidak ada jejak yang bisa kutinggalkan,
Tidak ada arah yang bisa kupilih,
Namun aku tahu, aku harus melangkah,
Tanpa jejak, tanpa arah, aku masih berjuang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun