5. Bahasa Sastra yang Terkadang Kompleks
Karya sastra klasik seperti cerita Hamlet karya Shakespeare atau Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana mungkin terlalu sulit untuk dipahami anak-anak, sehingga mereka kehilangan minat.
Solusi Menumbuhkan Minat dan Literasi Sastra pada Anak
Minat dan literasi sastra pada anak merupakan aspek penting dalam perkembangan intelektual dan emosional mereka. Namun, tantangan dalam membangun minat ini tidak sedikit. Berikut adalah solusi yang bisa diterapkan untuk menghadapi tantangan tersebut:
1. Menciptakan Lingkungan Membaca yang Menyenangkan
Lingkungan yang mendukung sangat memengaruhi ketertarikan anak terhadap sastra. Orang tua dan guru dapat menciptakan suasana membaca yang nyaman dan menyenangkan, misalnya dengan menyediakan sudut baca yang penuh warna, dihiasi tokoh-tokoh favorit anak. Membaca bersama dengan ekspresi menarik, suara yang beragam, dan intonasi yang tepat bisa membuat anak lebih antusias terhadap cerita. Bahkan, rutinitas seperti "waktu membaca keluarga" sebelum tidur dapat menjadi kebiasaan positif yang mendalam.
2. Keterlibatan Orang Tua dan Guru dalam Membimbing Anak
Orang tua dan guru memiliki peran penting sebagai panutan literasi. Dengan menunjukkan kegemaran membaca, mereka dapat memberikan teladan bagi anak-anak. Selain itu, mendorong anak untuk berdiskusi tentang buku yang telah mereka baca membantu mengembangkan pemikiran kritis dan mempererat hubungan emosional antara anak dengan pembimbingnya. Guru juga dapat memberikan penghargaan atau pujian kepada anak yang menunjukkan ketertarikan pada sastra untuk memotivasi mereka.
3. Memanfaatkan Teknologi Secara Positif
Dalam era digital, teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk menumbuhkan minat sastra. Aplikasi dan platform seperti StoryWeaver, Let's Read, atau Epic! menyediakan cerita anak yang interaktif dan mudah diakses. Orang tua dapat memanfaatkan teknologi ini dengan mengarahkan anak ke konten yang mendidik. Penggunaan e-book dengan fitur suara atau video animasi dapat menjadi cara kreatif untuk menarik perhatian anak-anak yang lebih akrab dengan gadget.
4. Program Donasi Buku dan Perpustakaan Keliling
Akses terhadap buku berkualitas sering kali menjadi tantangan, terutama di daerah terpencil. Program donasi buku atau perpustakaan keliling, seperti yang dilakukan komunitas Taman Bacaan Pelangi, telah terbukti efektif. Perpustakaan keliling bisa membawa buku langsung ke anak-anak, sementara program donasi melibatkan masyarakat dalam memperluas akses literasi. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas lokal perlu berkolaborasi untuk memastikan anak-anak di berbagai wilayah memiliki akses yang setara terhadap sastra.